Pernahkah P-assangers merasakan perubahan emosi yang tidak stabil? Apakah P-assangers pernah menduga-duga secara spontan dan menganggap itu kebenaran? P-assangers harus berhati-hati, tanda-tanda tersebut merupakan fenomena self diagnosis, loh. Apa, sih, self diagnosis itu? Tenang, baca artikelnya sampai habis, ya!
Self diagnosis adalah upaya mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang kamu dapatkan secara mandiri, misalnya dari teman atau keluarga, bahkan pengalaman sakit kamu di masa lalu. Seharusnya, diagnosis suatu penyakit dilakukan oleh tenaga medis yang tentunya sudah profesional di bidangnya, seperti psikolog, dokter, maupun psikiater.
Saat kita mendiagnosis diri, kerap kali kita menyimpulkan suatu masalah hanya berdasarkan dari informasi yang kita miliki saja. Padahal, tenaga medis profesional saja harus mengulik masalah kesehatan lebih lanjut sebelum menentukan diagnosis kita. Ada baiknya pula untuk menjalani pemeriksaan lanjutan mengenai kondisi kita agar dapat mempermudah diagnosis kita oleh tenaga medis tersebut, P-assangers.
Apakah self diagnosis ini berbahaya? Nah, berikut ini merupakan beberapa alasan nyata mengapa self diagnosis ini berbahaya:
- Salah diagnosis
Diagnosis tidak ditetapkan dengan mudah, P-assangers. Perlu adanya analisis yang menyeluruh dari berbagai aspek, seperti riwayat kesehatan, faktor lingkungan, pemeriksaan fisik, dan sebagainya. Hal-hal penting akan terlewatkan jika kita melakukan self diagnosis. Perlu dicamkan bahwa mengalami beberapa gejala yang sama dari sebuah gangguan atau penyakit tidak bisa dipastikan kita menderita penyakit tersebut. Tentunya kita harus segera mengecek diri kita ke tenaga medis profesional agar mendapatkan hasil yang akurat.
- Kesalahan dalam penanganan
Secara logika, jika diagnosis kita sudah keliru, pastinya penanganannya pun juga keliru, P-assangers. Kita tidak bisa asal-asalan dalam memilih obat atau penanganan secara mandiri dikarenakan ada kemungkinan menimbulkan efek samping lain atau gangguan kesehatan yang baru. Dikarenakan jenis obat atau dosis obat yang tidak sesuai. Jadi, alangkah baiknya untuk segera menghubungi tenaga medis profesional, ya, P-assangers!
Bagaimana, P-assangers? Perilaku mendiagnosis diri sendiri tidak hanya mengundang kekeliruan, tetapi dapat membahayakan kesehatan kita pula. Oleh karena itu, hal ini harus disikapi dengan benar. Tenaga medis profesional tentunya akan jauh lebih mengerti mengenai hal ini dan pastinya sangat berkompeten, P-assangers. Yuk, mari bersikap lebih bijak. Sampai ketemu di artikel selanjutnya, P-assangers!
Sumber referensi :
- https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-self-diagnosis-terhadap-gangguan-mental-yang-belum-tentu-diderita
- https://www.alodokter.com/bahaya-melakukan-self-diagnosis-untuk-kesehatan