Sejarah Vaksin

Hai, P-assangers! Apa kabar kalian? Semoga kalian semua yang lagi baca ini dalam keadaan sehat dan bahagia yah. Oh iya, kalian sadar gak sih kalau kita ini sudah lama banget lho melalui masa pandemi COVID-19 ini? Kurang lebih, 10 bulan kita sudah melalui masa pandemi ini. Bagi kalian yang masih tetap tertib untuk menerapkan protokol kesehatan dan di rumah saja kalau tidak ada kepentingan di luar rumah, kalian keren banget sih!

 Kalian pasti baru-baru ini dengar kan bahwa vaksin COVID-19 itu sudah ada, dan sudah datang di Indonesia lho! Dan pada minggu kemarin, tanggal 13 Januari 2021, Presiden Jokowi baru saja disuntik dengan vaksin COVID-19 yang bermerek Sinovac. Nah, kalian semua sudah pada tau gak sih apa itu ‘vaksin’? Bagi yang mungkin belum tau tenang aja, sekarang biar mungkin ada yang belum paham nih tentang vaksin bisa jadi lebih paham lagi tentang vaksin, kita bahas aja yuk!

Vaksin adalah suatu zat yang merupakan suatu bentuk produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan. Vaksin diberikan kepada individu yang sehat, guna merangsang munculnya antibody atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu. Vaksin terdiri dari banyak jenis dan kandungan, masing-masing vaksin tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berbahaya.

Bagaimana sih cara kerja vaksin di tubuh kita? Saat dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Proses pembentukan antibodi inilah yang disebut imunisasi.

Nah, tadi kita sudah bahas tentang vaksin dan bagaimana sih cara kerjanya di tubuh kita, sekarang kalian tau gak sih vaksin tuh adanya dari kapan dan siapa sih yang menciptakan vaksin yang sekarang berguna banget buat kehidupan manusia? Oke, biar kalian gak makin penasaran nih, kita bakal menceritakan tentang sejarah vaksin.

Jadi tuh P-assangers, vaksin dibuat pertama kali oleh seorang dokter bernama Edward Jenner di Berkeley, yaitu suatu daerah pedesaan di Inggris pada tahun 1796. Vaksin yang dibuat oleh dr. Jenner ini adalah vaksin untuk mencegah penyakit variola atau cacar yang di saat itu lagi menyebar parah di tanah Eropa. Ia mendapat ide untuk membuat vaksin dari lingkungannya, yaitu para pemerah sapi. Para pemerah sapi ini sering sekali terinfeksi oleh cacar sapi atau cow pox yang menyebabkan lesi pustul pada lengan dan tangan mereka. Maka itu, dr. Jenner langsung memulai penelitian klinis dan peneltian yang dilakukannya adalah penelitian yang pertama di dunia lho!

Di saat itu, Jenner mengambil nanah lesi cacar sapi dari tangan seorang pemerah susu, ia menularkan seorang anak berusia 8 tahun, James Phipps, dengan virus cacar sapi. Enam minggu kemudian Jenner melakukan variolasi yaitu proses memindahkan virus cacar dari lesi aktif seseorang yang menderita variola, ke lengan orang lain yang sehat dengan menggunakan sebuah jarum terhadap 2 titik di lengan Phipps dengan virus variola. Dan hasilnya, ternyata Phipps tersebut tidak terinfeksi variola dan tetap sehat meskipun prosedur variolasi diulang untuk kedua kalinya.

Ternyata vaksin tuh keberadaannya sudah lama banget yah! Nah, kira-kira kenapa ya dr. Jenner tuh ngasih nama ‘vaksin’ dan kenapa sampai sekarang bisa namanya ‘vaksin’? Jadi, istilah vaksin ini digunakan oleh dr. Jenner itu karena berasal dari penyakit cacar sapi, di mana sapi dalam bahasa latin adalah ‘vacca’. Dan juga, istilah vaksin ini tuh mengacu pada vaksin variola. Semenjak tahun 1885, karena seorang ahli kimia bernama Louis Pasteur ini menemukan vaksin untuk rabies, istilah vaksin menjadi lebih umum.

Keberadaan vaksin pun semakin berkembang dan menjadi salah satu fondasi utama untuk mencegah penyakit yang menular. Salah satu tanda kesuksesan vaksin yang paling besar dan berdampak besar buat dunia adalah ketika WHO atau World Health Organization, berhasil menghapuskan cacar dengan cara memperluaskan penyebaran vaksinasi cacar hingga ke seluruh dunia pada tahun 1956. Dan setelah itu, makin banyak bermunculan vaksin penyakit-penyakit lainnya seperti campak, polio, pertusis, difteri, dan tetanus. Wah, setelah mengetahui tentang sejarah vaksin, ternyata keberadaan vaksin tuh berdampak besar banget yah buat kehidupan kita!

Jadi, bagaimana P-assangers? Aku harap dengan adanya artikel ini bisa menambah pengetahuan kalian dan kalian bisa jadi lebih paham tentang vaksin ya. Sampai sini dulu ya pembahasan kita! Have a nice day dan sampai jumpa di lain hari, P-assangers!

Referensi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *