“Anak Lanang (2017)” merupakan salah satu film pendek yang diproduksi oleh Ravacana Films yang mencapai prestasi tahun 2019 dalam Short Film Competition di Australia. Film ini berlatar belakang di Yogya dengan menggunakan bahasa Jawa dan menunjukkan sedikit kehidupan diantara 4 siswa Sekolah Dasar yang baru saja pulang dari sekolah menggunakan becak. Ternyata, ada banyak makna yang didapat oleh penonton dari film yang berdurasi 14 menit ini.
Dalam perjalanan pulang, 3 dari anak-anak tersebut tidak tahu adanya PR dan langsung meminta temannya untuk mengerjakan dan mengirim kepada mereka. Sepertinya pada waktu tersebut, penggunaan sosmed meningkat dan anak-anak tersebut sangat terkonsumsi dalam HP masing-masing. Lalu, mereka pun membahas soal Hari Ibu, dimana ada yang merasa ibunya baik dan ada yang tidak. Bapak yang membawa becak lalu bertanya siapakah yang menciptakan Hari Ibu, namun keempat anak tersebut tidak ada yang bisa menjawab. Film berlanjut sampai semua anak sampai rumah, dengan banyak bertengkar, sapaan ramah, dan meminta gadget baru.
Menurut saya, film ini mempunyai banyak makna yang tersirat sehingga sekali menonton tidak akan cukup. Bahkan, saya harus membaca dari sumber-sumber yang lain untuk mendapat pandangan yang lain dari film tersebut. Tetapi, yang saya dapatkan dari film ini adalah semua keluarga berbeda, dan mempunyai caranya sendiri untuk saling melengkapi. Dari segi mengambil gambar pun menakjubkan karena film diambil dalam one-take dengan tidak ada kesalahan. Nah, untuk melihat pandangan yang lain, bisa dibaca review teman-temanku yang lain ya!