Halo P-assengers! Apa kabar nih? Pasti baik kan ya… Pertama, aku mau kenalan dulu nih sama P-assengers. Haii, nama aku Aurel dari kelas X MIPA 1 divisi News Cetak. Ini pertama kalinya aku nge-publish artikel yang aku tulis di web Pidas, loh. Kali ini aku mau bahas tentang Literasi Digital nih. Kira-kira kalian penasaran ngga sih tentang apa itu literasi digital? Terus dampak dan manfaat nya buat kita tuh apa sih? Pasti penasaran kan? Oke deh, kalau gitu yuk baca bareng-bareng penjelasannya!
Sebelum masuk ke penjelasan tentang Literasi Digital itu sendiri, aku ingin berbagi sedikit pengalaman aku bersama Pidas kemarin nih, P-assengers. Jadi, pada hari Sabtu tanggal 5 Oktober 2019, aku dan anggota Pidas lainnya diberi kesempatan untuk ikut dalam acara nya SiBerkreasi yaitu ‘Netizen Fair 2019’. Nah, SiBerkreasi ini merupakan gerakan nasional untuk menganggulangi ancaman potensi bahaya terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia yaitu penyebaran konten negatif melalui internet. Aku mendapatkan banyak banget info dan pengetahuan baru yang sebelumnya belum aku ketahui disana. Acara yang diselenggarakan oleh SiBerkreasi dan Kominfo ini mengundang banyak content creator dan youtuber yang sangat menginspirasi. Mereka berhasil membuka luas pandangan aku terkait Era Digital. Sekarang, yuk kita bahas tentang Literasi Digital itu sendiri.
Pertama-tama aku mau behas tentang pengertian Literasi Digital dulu. Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Nah, literasi digital ini sudah secara nggak sadar sudah kita lakukan sehari-hari. Namun, mungkin pengelolaan literasi itu sendiri belum tentu baik. Bagi kita yang lahir di era teknologi ini dan berkembang bersama teknologi yang semakin hari semakin canggih, tentunya kita sudah sangat akrab dengan gawai, laptop, atau komputer. Bahkan beberapa dari kita pasti ada yang sudah sepenuhnya beralih ke penggunaan gawai, kan? Sekarang, mencari informasi tidak hanya dari buku saja, tetapi dari internet yang menyediakan informasi yang sangat luas, kita menjadi lebih memilih pekerjaan instan atau cepat. P-assengers tahu nggak apa dampak dari Literasi Digital?
Ada beberapa dampak dari Literasi Digital, loh. Dampak positif sekaligus menfaat dari Literasi Digital yaitu pelajar seperti kita dapat menghemat waktu. Ketika kita mendapat tugas ataupun butuh mencari informasi secara cepat, kita dapat menemukannya di sumber-sumber terpercaya di internet. Hal ini memudahkan kita dalam penghematan waktu. Yang kedua yaitu belajar lebih cepat. Sebagai contoh dengan adanya kamus digital, kita dapat langsung mencari kata yang kita tidak mengerti daripada membuka buku terlebih dahulu. Kemudian mencari kata tersebut pada glosarium. Yang ketiga yaitu kita dapat menentukan keputusan atau jawaban yang lebih baik dan akurat. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya sumber yang tersedia di internet. Yang keempat yaitu kita dapat selalu mendapatkan informasi terkini. Hal ini dibutuhkan bagi banyak dari kita yang perlu mengetahui keadaan dunia luar. Kita dapat melihat semua info atau berita dimanapun kita berada.
Nah, tetapi kalian harus hati-hati loh, P-assengers. Kalau kita lihat lebih detail, Literasi Digital juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari Literasi Digital yaitu tidak dapat membedakan informasi. Maksudnya gimana sih? Jika kita memiliki tingkat literasi yang rendah, ketika kita melaksanakan literasi digital, kita dapat terombang-ambing loh. Kita juga tidak dapat membedakan mana informasi yang benar dan tidak. Jadi, kalau membaca suatu info, jangan langsung dilahap mentah-mentah ya, P-assengers… Dampak negatif selanjutnya yaitu adanya perubahan sosial manusia yaitu menjadi lebih individualisme. Banyak masyrakat yang lebih suka berkutat dengan gawainya dibandingkan dengan orang-orang disekitarnya. Nah, kita jangan sampai terlena dengan godaan gawai ya, P-assengers…
Menurutku, masyarakat Indonesia sangat memerlukan literasi yang jauh lebih baik lagi terutama dalam Literasi Digital. Bisa dilihat dari cara masyarakat Indonesia bersosial media, masih kurang sekali ya kebijakan dalam bersosial medianya. Yuk kita bercermin lagi, Apakah kita sudah bijak dalam bersosial media dan Literasi Digital? Kita harus mengetahui mana yang baik dan benar dalam menggunakan gawai kita ya, P-assengers! Oke deh, segitu dulu artikel kali ini dari aku, semoga bermanfaat ya untuk kita semua. See you di artikel ku selanjutnya… Terima kasih telah membaca!