Halo P-assengers!
Beberapa waktu lalu Kak Mine ngasih tugas untuk buat artikel tentang diri sendiri dan siapa aku dan jujur aku langsung blank karena ngga tau harus nulis apa. Karena aku bingung mau mulai darimana dan ngedeskripsikan diri aku itu siapa dan gimana aku bakal jawab dari yang paling general. Nama aku Balqis Humaira, umur 16 Tahun, kelas satu SMA dan seorang perempuan. Sesingkat itu kalau ditanya “siapa diriku?”
Kalau tentang sifat yang jelas aku gamau jelasin sifat aku karena menurutku sifat aku biar orang yang nilai, jangan aku. Tapi yang jelas kalau ditanya tentang kelemahan aku bisa langsung jabarin dan certain panjang banget tentang kelemahan aku. Kalau kelebihan? Seperti orang pada kebanyakan, setiap ditanya tentang kelebihan aku bakal diam beberapa waktu buat mikir “apa ya kelebihan aku?” berbanding terbalik sama kalau ditanya tentang kekurangan. Ngga usah mikir dua kali langsung bisa nyebutin panjang banget. Tapi aku percaya kalau Tuhan menciptakan semua manusia punya kelebihan dan kekurangan, kan? Termasuk aku, hampir setiap orang ngga pede kalau ditanya tentang kelebihannya. Dan aku anggap ketidakpedean ku itu kekurangan aku. Aku selalu berusaha buat mengatasi kelemahan dan kekuranganku.
Banyak pendapat orang tentang aku yang buat aku ngerasa kalau aku harus memenuhi pendapat orang itu tentang aku yang aku sendiri tau kalau aku ngga seperti itu. Aduh jadi belibet kan, intinya aku selalu mau jadi apa yang orang bilang tentang aku. Kadang aku anggap pendapat orang tentang aku bisa buat aku lebih maju seperti contohnya ada yang memuji kalau aku rajin, aku akan berusaha buat tetap atau menjadi rajin agar orang itu ngga mengubah pandangan baik dia ke aku. Kadang aku ngerasa kalau aku semakin ‘bukan aku’. Dari dulu selalu dianggap sepupu dan teman-teman aku penakut karena paling ngga bisa nonton film horror. Kadang aku malu buat menyatakan kalau aku takut tentang hal-hal berbau horror karena takut dibilang kalau aku penakut. Untuk sifat penakut ini yang merupakan julukan dari teman-teman aku, aku selalu berusaha buat mengatasi sifat yang dianggap kekurangan aku. Teman-teman aku dari teman SMP sampai teman SMA sekarang selalu membujuk aku buat nonton film horror yang mereka nyatakan kalau itu ngga seram, tapi pasti ujung-ujungnya aku ngga berani dan aku malah ngga bisa tidur setelah nonton filmnya. Baru-baru ini aku menyadari kalau aku ngga mau nonton horror karena aku ngga suka dan aku juga ngga harus menuruti keinginan orang-orang. Sifat penakut yang orang-orang juluki buat aku karena aku ngga suka hal-hal berbau horror aku rasa sekarang bukan sesuatu yang harus aku hilangkan, karena aku memang gasuka itu dan ngga harus suka dengan selera yang sama dengan orang-orang, kan? Aku juga belajar kalau ngga harus selalu mengikuti ucapan orang-orang tentang aku dan berusaha buat bikin mereka senang denganku. Karena we don’t wake up everyday to please everyone, kan?
Aku bersyukur punya orangtua yang ngga nuntut banyak buat masa depan aku. Aku bersyukur orang tua aku ngga maksa aku buat jadi dokter atau buat ikut olimpiade terus dan ranking satu dikelas. Tapi terkadang aku suka merasa aduh gue udah 16 tahun hidup dan gue udah ngelakuin apa aja buat orangtua gue dan buat orang-orang yang berjasa buat gue. Mungkin itu salah satu alas an kenapa aku mau jadi orang yang orang-orang harapkan tentang aku. Aku bisa dibilang takut ngecewain orang lain, apalagi orangtua. Tapi intinya karena aku kadang bingung aku harus memenuhi standar orang-orang atau penilaian orang tentang aku atau aku harus ikutin aja aku mau nya apa dan dimana, akhirnya aku dapat kesimpulan saat aku dengar podcast Makna Talks yang bersama Marchella FP, beliau bilang kalau kita gabisa buat karya, atau jadi berguna buat orang lain, setidaknya ya gue jangan nyusahin.
Sejauh ini maaf ya kalau bahasa nya belibet dan mungkin agak out of topic karena jujur aku bingung harus ngomong apa. Tapi sekarang aku bakal bahas tentang pertanyaan yang sering banget ditanyain dari dulu sampai sekarang. “Kamu mau jadi apa pas sudah besar?” atau “Cita-cita kamu apa?” Aku selalu jawab berbeda dari kecil sampai sekarang. Wajar kan? Aku inget pas kelas satu sd ditanya mau jadi apa aku jawab mau jadi astronaut, terus kelas tiga sd ditanya mau jadi apa aku jawab mau jadi gubernur Bank Indonesia. Pas masuk SMA jawabnya aku mau jadi diplomat. Tapi sebenarnya sampai sekarang masih… bingung. Aku masih belum tau bakat aku dimana dan passion aku dimana, bisa dibilang aku lagi tahap mencari minat aku itu apa. Dulu aku pernah berfikir gue bisa fotografi tapi cuma dikit dan level cetek banget, itu mah bukan bakat gue! Yang ngga aku sadari saat itu adalah hal yang aku sukai dan aku bisa bakal cuma sekedar bisa aja kalau aku ngga ngeimprove dengan latihan. Orang banyak lahir dengan bakat yang mengagumkan tapi pasti semua orang harus ngeasah bakat itu agar terus berkembang. Jadi, intinya sekarang aku lagi berusaha ngeimprove skill aku dibidang yang aku minati dan mumpung masih tahap remaja aku bakal nyoba dan berusaha terus meningkatkan minat aku walaupun ngga sejago orang lain, at least aku terus coba daripada ngga sama sekali, kan?
Aku rasa segitu aja tentang aku dan pikiran aku tentang aku? Eh bingung. Maaf ya banyak banget belibetnya, Terimakasih sudah mau baca sampai habis, sampai ketemu di artikel selanjutnya!