Halo, P-assengers!
Setelah lama ngga buat artikel, akhirnya aku muncul lagi, nih! Dalam artikel kali ini aku ingin menuliskan sedikit pengalamanku dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang pernah Kak Alifa sampaikan pada pertemuan rutin PIDAS81 beberapa waktu lalu.
Kak Alifa waktu itu mempresentasikan sebuah materi yang berjudul “I Dare You To Eat The Frog”. Waduh, apa tuh? Kok disuruh makan kodok!?
Bukan, jadi materi ini bukan tentang makan kodok, tetapi tentang bagaimana kita membagi waktu kita untuk mengerjakan suatu tugas yang memang harus kita kerjakan dan jangan menunda-nunda pekerjaan itu sampai menumpuk dengan pekerjaan yang lain. Mau tidak mau, suka tidak suka.
Nah, aku mau cerita sedikit. Aku itu tipe orang yang ngga pernah dan memang ngga bisa menolak kalau diminta tolong oleh orang lain. Kenapa? Dari dulu aku selalu diajari oleh orang tua untuk mengerjakan tugas (apapun itu, bukan cuma tugas dari sekolah) langsung setelah tugas itu didapatkan. Jadi aku selalu dipercaya sama orang untuk mengerjakan tugas atau seenggaknya membantu mereka mengerjakan tugas karena aku itu cepet kerjanya dan hasilnya juga bukan yang asal jadi.
Tapi makin tinggi tingkatan kelas, makin banyak ikut organisasi, dan makin banyak juga yang sadar kinerjaku mengerjakan tugas, yang meminta tolong padaku jadi sangat banyak dan alhasil terlalu banyak tugas yang menumpuk dimana semua tugas itu dilimpahkan padaku sepenuhnya dan ngga jarang beberapa dari tugas itu memiliki deadline yang sangat dekat. Jadilah aku ini keteteran untuk mengejar semua itu saking tidak ingin terlihat mengecewakan di mata orang yang meminta tolong padaku.
Tetapi aku lupa, aku juga punya kewajiban dan hak yang harus terus dijaga kestabilannya yaitu aktivitas dan tugas sekolah, keluargaku, juga kesehatan tubuhku sendiri. Sudah sering nilaiku turun, sangat sering ditegur orang tua karena makin sedikit berbincang dengan keluarga, terlalu sering aku berdiam di kamar dengan laptop di depan mata, dan sudah hampir setiap saat aku merasa kurang enak badan dari mulai hanya pusing hingga panas demam yang tinggi sampai-sampai orang tuaku mengambil laptop Cuma agar aku fokus pemulihan tubuh dan bukannya bekerja ataupun belajar.
Aku sadar aku butuh banget untuk menata ulang hidup dan waktuku, dan menurutku materi yang disampaikan oleh Kak Alifa kemarin bisa dibilang cukup membantu untukku. Untuk orang lain sekalipun yang ingin memperbaiki caranya dalam mengatur waktu, aku akan menyampaikan tips-tips yang kemarin disampaikan. Apa aja, sih?
- Yang harus dikerjakan tuh apa aja?
Nih, dari step 1 aja udah jadi masalahku. Aku yang gabisa bilang ngga pasti iya iya aja sama permintaan orang padahal itu memang bukan tugasku atau itu ngga memberi aku manfaat sama sekali, cuma akan membebani dan menahan tugas lain yang memang aku butuhkan dan seharusnya aku prioritaskan.
- Tulis biar ngga lupa nanti.
Untuk ini aku selalu lakukan (ya saking banyaknya permintaan). Aku juga biasa menulis tugas-tugas yang aku dapatkan lengkap dengan kapan diberikannya dan kapan deadlinenya. Kenapa? Agar jikalau aku mengerjakan mepet deadline dan keteteran tetapi aku liat kalau waktu yang diberikan itu sebenarnya banyak, aku ngga akan ngedumel sendiri karena ya itu memang salahku.
- Urutin prioritasnya.
Nah, ini yang terpenting menurut aku pribadi. Karena kan semua tugasnya sudah ditulis, tapi ada yang deadlinenya dekat, aku akan bandingkan tugas-tugas itu berdasarkan prioritasnya dan keharusan aku mengerjakan tugas itu. Kalau memang penting dan itu tugasku akan aku kerjakan lebih dulu, kalau kurang penting atau penting tapi sebearnya masih ada orang lain yang bisa mengerjakannya dan bukan aku, akan aku oper tugas itu keluar dari to do listku dan aku berikan ke rekan yang bisa mengerjakan.
- Langsung dikerjain, jangan tunda-tunda!
Disinilah biasanya orang mulai stuck. Rasa malas melanda terlalu kuat sehingga godaan untuk menunda lebih besar dari rasa tanggung jawab untuk mengerjakan. Sebelumnya juga aku termasuk rajin kalau ada tugas, tapi setelah tugas menjadi banyak kok rasanya malas banget untuk mengerjakan tugas apapun itu tugasnya. STOP! Sekuat apapun rasa malas, lawan! Jangan mau terpengaruh. Setidaknya kalau memang butuh istirahat, kerjakan dulu sedikit dari dasar-dasar yang dibutuhkan dari tugasnya setelah itu rehatlah sejenak lalu cari motivasi. Setelah semangat sudah kembali, terus lanjutkan tugas sampai selesai.
Ada lagi satu hal yang aku temukan cukup membantu yang mungkin aku bisa share disini untuk menambah tips di atas. Yaitu menyelesaikan tugas atau pekerjaan dalam satu kali duduk itu lebih bagus hasilnya.
Bukan berarti harus menyelesaikan tugas dalam sekali duduk, namun vibe dan semangat mengenai pekerjaan itu kan terus mengalir selama masih mengerjakan tugas itu. Terkadang jika semangat dan ide serta motivasi sedang bagus, tugas yang langsung diselesaikan saat itu juga akan lebih bagus hasilnya karena flownya itu masih terasa.
Memang ada juga pekerjaan yang harus dicicil atau yang harus dikoreksi ulang di lain waktu. Ada juga tipe orang yang pikirannya tidak bisa dipaksakan untuk menyelesaikan tugas dalam sekali duduk. Jadi ini bebas saja, hanya sekadar saran dari aku yang memang senang mengerjakan pekerjaan dalam sekali duduk. Bahkan beberapa pekerjaan jika memang feel dan vibenya sama.
Untuk sekarang sepertinya itu saja rangkuman materi presentasi Kak Alifa dan sedikit cerita serta saran dari aku. Sampai bertemu di tulisanku selanjutnya, P-assengers!