Ketika Hindu dan Budha datang

Kerajaan Hindu-Budha

 

Haloooo passengers.. kembali lagi di artikel pidas bersama saya Shafira Alifah Ekasari dari kelas X IPS 2. Di sini kita akan membahas artikel tentang sejarah.. hayooo siapa yang suka sejarah… kalau yang gak suka juga baca aja yaaa….. Semoga menarik di pembahasan kali ini.. Selamat membaca :)……

 

Pertama kita akan membahas tentang latar belakangnya gimana sih latar belakang munculnya kerajaan hindu budha simak yaaa…..

A. Latar Belakang

  • Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh persentuhan kebudayaan antara daerah Nusantara dengan India sebagai tempat kelahiran kedua agama tersebut.

 

  • Persentuhan kebudayaan ini terjadi sebagai salah satu akibat dari hubungan yang dilakukan antara orang-orang India dengan orang-orang yang ada di Nusantara, terutama karena daerah Nusantara merupakan jalur perdagangan strategis yang menghubungkan antara India dan Cina.

 

  • Hubungan perdagangan yang semakin lama semakin intensif menimbulkan pengaruh terhadap masuknya pengaruh-pengaruh kebudayaan India di Nusantara. Dengan kata lain, terjadi proses akulturasi antara kebudayaan India dengan kebudayaan Nusantara. Demikian juga dengan agama Hindu-Buddha menjadi agama yang dianut oleh penduduk di Nusantara dan menjadi pendorong muncul dan berkembangnya negara-negara kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.

 

Setelah mengerti latar belakangnya kita bakalan cari tau gimana sih masuknya agama hindu budha

B. Masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia

Proses dan waktu kapan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia sampai sekarang masih menjadi perdebatan di antara para sejarawan. Setidaknya terdapat empat pendapat, yang masing-masing pendapat sesungguhnya saling menguatkan. Adapun pendapat-pendapat tentang masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia adalah sebagai berikut:

 

  • Teori Brahmana

Teori Brahmana, mengatakan bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah orang-orang Hindu berkasta brahmana. Para brahmana yang datang ke Indonesia merupakan tamu undangan dari raja-raja penganut agama tradisonal di Indonesia. Ketika tiba di Indonesia, para brahmana ini akhirnya ikut menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Ilmuan yang mengusung teori ini adalah Van Leur.

 

  • Teori Waisya

Teori Waisya, mengatakan bahwa yang telah berhasil mendatangkan Hindu ke Indonesia adalah kasta waisya, terutama para pedagang. Para pedagang banyak memiliki relasi yang kuat dengan para raja yang terdapat di kerajaan Nusantara. Agar bisnis mereka di Indonesia lancar, mereka sebagai pedagang asing tentunya harus membuat para penguasa pribumi senang, dengan cara dihadiahi barang-barang dagangan. Dengan demikian, para pedagang asing ini mendapat perlindungan dari raja setempat. Di tengah-tengah kegiatan perdagangan itulah, para pedagang tersebut menyebarkan budaya dan agama Hindu ke tengah-tengah masyarakat Indonesia. Ilmuwan yang mencetuskan teori ini adalah N.J. Krom.

 

  • Teori Ksatria

Teori Ksatria, mengatakan bahwa proses kedatangan agama Hindu ke Indonesia dilangsungkan oleh para ksatria, yakni golongan bangsawan dan prajurit perang. Menurut teori ini, kedatangan para ksatria ke Indonesia disebabkan oleh persoalan politik yang terus berlangsung di India sehingga mengakibatkan beberapa pihak yang kalah dalam peperangan tersebut terdesak, dan para ksatria yang kalah akhirnya mencari tempat lain sebagai pelarian, salah satunya ke wilayah Indonesia. Ilmuan yang mengusung teori ini adalah C.C. Berg dan Mookerji.

 

  • Teori Arus Balik

Teori Arus Balik, mengatakan bahwa yang telah berperan dalam menyebarkan Hindu di Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Mereka adalah orang yang pernah berkunjung ke India untuk mempelajari agama Hindu dan Buddha. Di pengembaraan mereka mendirikan sebuah organisasi yang sering disebut sanggha. Setelah kembali di Indonesia, akhirnya mereka menyebarkan kembali ajaran yang telah mereka dapatkan di India. Pendapat ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch.

Ternyata setelah ditelusuri hindu dan budha memiliki sistem yang berbeda loh… yaitu???????

C. Perbedaan antara sistem Hindu dan Budha

Karena di agama hindu itu ada yang namanya kasta jadi kasta ini yang membedakan antara kaum yang satu dengan yang lain sedangkan di agama budha tidak ada berikut ini adalah kastanya.

  • Brahmana = pendeta
  • Ksatria = prajurit
  • Waisya = pedagang
  • Sudra = rakyat biasa

Ooohhh ternyata perbedaan adanya sistem kasta, kemudian di indonesia juga semakin berkembang kebudayaan seperti :

D. Perkembangan Kebudayaan Hindu–Buddha di Indonesia

Sikap aktif selektif diterapkan bangsa Indonesia terhadap kebudayaan dari luar, artinya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia diseleksi dan disesuikan dengan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setelah agama dan kebudayaan Hindu–Buddha masuk ke Indonsia terjadilah akulturasi. Perwujudan akulturasi antara kebudayaan Hindu–Buddha dengan kebudayaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.

  • Seni Bangunan

Wujud akulturasi seni bangunan terlihat pada bangunan candi, salah satu contohnya adalah Candi Borobudur yang merupakan perpaduan kebudayaan Buddha yang berupa patung dan stupa dengan kebudayaan asli Indonesia, yakni punden berundak (budaya Megalithikum). Untuk penjelasan lebih lengkap, silahkan baca artikel tentang Candi (Pengertian, Karakteristik, Pengelompokan)

 

  • Seni Rupa dan Seni Ukir

Akulturasi di bidang seni rupa dan seni ukir terlihat pada Candi Borobudur yang berupa relief Sang Buddha Gautama (pengaruh dari Buddha) dan relief perahu bercadik, perahu besar tidak bercadik, perahu lesung, perahu kora-kora, dan rumah panggung yang di atapnya ada burung bertengger (asli Indonesia). Di samping itu, ragam hias pada candicandi Hindu–Buddha dan motif-motif batik yang merupakan perpaduan seni India dan Indonesia.

 

  • Aksara dan Seni Sastra

Pengaruh budayaHindu–Buddha salah satunya menyebabkan bangsa Indonesia memperoleh kepandaian membaca dan menulis aksara, yaitu huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Kepandaian baca-tulis akhirnya membawa perkembangan dalam seni sastra. Misalnya, cerita Mahabarata dan Ramayana berakulturasi menjadi wayang “purwa” karena wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia. Demikian juga kitab Mahabarata dan Ramayana digubah menjadi Hikayat Perang Pandawa Jaya dan Hikayat Sri Rama, dan Hikayat Maharaja Rahwana. Dalam pertunjukan pewayangan yang merupakan kebudayaan asli Indonesia, isi ceritanya dari India yang bersumber pada kitab Mahabarata dan Ramayana. Munculnya punakawan, seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong adalah penambahan bangsa Indonesia sendiri. Ragam hias pada wayang purwa adalah akulturasi seni India dan Indonesia.

 

  • Sistem Pemerintahan

Di bidang pemerintahan dengan masuknya pengaruh Hindu maka muncul pemerintahan yang dipegang oleh raja. Semula pemimpinnya adalah kepala suku yang dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan warga lainnya(primus interpares). Raja tidak lagi sebagai wakil dari nenek moyang, tetapi sebagai penjilmaan dewa di dunia sehingga muncul kultus “dewa raja”.

 

  • Sistem Kalender

Masyarakat Indonesia telah mengenal astronomi sebelum datangnya pengaruh Hindu–Buddha. Pada waktu itu astronomi dipergunakan untuk kepentingan praktis. Misalnya, dengan melihat letak rasi (kelompok) bintang tertentu dapat ditentukan arah mata angin pada waktu berlayar dan tahu kapan mereka harus melakukan aktivitas pertanian. Berdasaran letak bintang dapat diketahui musim-musim yang ada, antara lain musim kemarau, musim labuh, musim hujan, dan musim mareng. Jadi di Indonesia telah mengenal sistem kalender yang berpedoman pada pranatamangsa, misalnya mangsa Kasa (kesatu) dan mangsa Karo (kedua). Kebudayaan Hindu–Buddha yang masuk ke Indonesia telah memiliki perhitungan kalender, yang disebut kalender Saka dengan perhitungan 1 tahun Saka terdiri atas 365 hari. Menurut perhitungan tahun Saka, selisih tahun Saka dengan tahun Masehi adalah 78 tahun.

 

  • Sistem Kepercayaan

Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan menyembah roh nenek moyang (animisme) juga dinamisme dan totemisme. Namun, setelah pengaruh Hindu– Buddha masuk terjadilah akulturasi sistem kepercayaan sehingga muncul agama Hindu dan Buddha. Pergeseran fungsi candi. Misalnya fungsi candi di India sebagai tempat pemujaan, sedangkan di Indonesia candi di samping tempat pemujaan juga ada yang difungsikan sebagai makam (biasanya raja/pembesar kerajaan).

 

  • Filsafat

Akulturasi filsafat Hindu Indonesia menimbulkan filsafat Hindu Jawa. Misalnya, tempat yang makin tinggi makin suci sebab merupakan tempat bersemayam para dewa. Itulah sebabnya raja-raja Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) setelah meninggal dimakamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti Giri Bangun, Giri Layu (Surakarta), dan Imogiri (Yogyakarta).

Nah… di sini baru kita akan membahas sebagian kerajaan hindu budha yang terkenal….

E. Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

  • Kerajaan Kutai

Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman. Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk  memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

  • Kerajaan Tarumanegara

Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang

terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu. Pada zaman Purnawarman, kerajaan Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil  dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir

  •  Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertaman Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan ( Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman kekemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putra dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu, Sriwijaya disebut juga Kerajaan Nusantara pertama.

Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya sebagai berikut:

  • Candi Muara Takus
  • Biara Bakal
  • Prasati Kedukan Bukit ( 605 M)
  • Prasati talang Tuo ( 648 M)
  • Prasati Telaga Batu
  • Prasasti Kota Kapur ( 686 M)
  • Prasasti Karang Berahi ( 686)

 

  • Kerajaan Budha Mataram

Kerajaan Budha Mataram merupakan kerjaaan yang pada awalnya adalah kerajaan Hindu, namun saat kerajaaan ini jatuh ketangan Dinasti Syailendra, kerajaan Mataram menjadi Kerajaan Budha Mataram. Kerajaan Budha Mataram meninggalkan beberapa sejarah, diantaranya: beberapa candi yang terdiri dari: Candi Kalasan di Jawa Tengah, Candi Sewu di Jawa Tengah, Candi Borobudur di Jawa tengah, Candi Plaosan di Jawa Tengah serta Candi Mendut di Jawa Tengah. Dan peninggalan sejarah berupa beberapa Prasasti, Prasasti-Prasasti tersebuat antara lain:

  • Prasasti Kalasan dibuat pada abad 778 Masehi, prasasti ini berisi tentang kisah seoarang raja berasal dari Dinasti Sanjaya yang berhasil membuat Raja Rakai Panaangkaran untuk membangun sebuah tempat suci untuk Dewi Tara serta membangun wihara yang diperuntukkan untuk para biksu yang berada di Kalasan.
  • Prasasti Ratu Boko yang dibuat pada abad 856 Masehi, prasasti ini berisi tentang kekalahan Raja Balaputradewa pada perang yang melawan kakak iparnya sendiri yaitu Raja Rakai Pikatan.
  • Prasasti Sojomerto, prasasti ini berisi tentang hikayat yang menceritakan seseorang bernama Raja Syailendra, yang menganut agama Budha.
  • Prasasti Sangkhara, prasasti ini berisi tentang Raja Hakai Panangkaran yang awalnya beragama Hindu dan berpindah keyakinan pada Buddha.
  • Prasasti Kluraj dibuat pada abad 782 Masehi, prasasti ini berisi tentang pembuatan arca yang diberi nama arca Manjusri, arca ini merupakan perwujudan dari Buddha Wisnu, dan Sanggha yang menyerupai dengan Trimurti yaitu, dewa Brahmana, dewa Wisnu serta dewa Siwa.

Setelah melihat materi yang diatas disini aku mau memberi tahu bahwa dengan adanya kerajaan hindu budha ini memberikan dampak yang cukup banyak di indonesia lohh…

F. Dampak atau pengaruh hindu budha di indonesia

Bidang Agama

Kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut masyarakat indonesia sebelumnya, setelah datang Hindu-Budha, mulailah menyatu. Atau yang sering disebut sinkritisme. Hal ini dapat dilihat dari segi pemujaan dewa-dewa dan roh nenek moyang.

 Bidang Politik/Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan muncul setelah masuknya Hindu-Budha. Seorang pemimpin sudah tidak dipilih secara demokratis, melainkan turun-temurun. Muncul pula feodalisme.

Bidang Sosial Masyarakat

Sejak Hindu-Budha masuk, pembagian kasta mulai dianut sebagian masyarakat Indonesia yang beragama Hindu. Ini didasarkan atas kedudukan seseorang dalam masyarakat atau keturunan.

Bidang Arsitektur

Dalam bidang arsitektur, pengaruh munculnya Hindu-Budha dapat dilihat dari candi-candi yang merupakan hasil akulturasi antara hindia dan juga ada unsur megalitikum seperti pada Candi Borobudur yang bentuknya berundak-undak. Candi berasal dri kata candika yaitu dewi durga (Istri Siwa). Dia sebagai dewi maut. Maka candi fungsinya ialah untuk memuliakan orang mati bagi orang terkemuka. Sedang bagi agama Budha, candi berfungsi sebagai pemujaan dewa.

Bidang Seni

Pengaruh masuknya Hindu-Budha bidang seni ditandai dengan relief-relief pada bangunan Candi Borobudur yang menceritakan sang Buddha dan suasana alam Indonesia, serta Candi Prambanan yang menceritakan kisah Ramayana. Selain itu, ada pula patung Budha berlanggam Gandara di Kota Bangun, Kutai Kertanegara (Kaltim), dan berlanggam Amarawati di Sikendeng, Sulawesi.

 Bidang Bahasa, Aksara, dan Sastra

Dalam bidang ini, pengaruhnya sangat terasa. Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa menjadi tonggak sejarah Indonesia dari zaman Prasejarah ke zaman Sejarah, karena banyak digunakan oleh raja dan brahmana untuk membuat prasasti. Dalam bidang sastra, masyarakat banyak yang terpengaruh oleh karya sastra Ramayana dan Mahabarata untuk menciptakan karya sastra sendiri.

Bidang Pendidikan

Pengaruh Hindu-Budha ditandai dengan datangnya pendeta dari India ke Indonesia untuk memberi pendidikan tentang agama Hindu-Budha, dan didirikannya sarana pendidikan yang disebut pasraman.

Bidang Kalender

Pengaruh di bidang kalender ditandi oleh penggunaan tahun saka yang dimulai pada tahun 78 M pada masa raja Kanisca I di India.

Bidang Perdagangan

Masuknya Hindu-Budha di Indonesia makin memperluas wilayah perdagangan di Indonesia karena terkait dengan masuknya pedagang India ke Indonesia.

 

Nah itu dia artikel yang dibahas, semoga semua yang telah membaca semakin tertarik kepada sejarah yaaa. Karena kalau tidak ada sejarah kita tidak bisa mempelajari apa yang sudah terjadi kemarin seperti hal kecil saja kemarin kita baru memasuki sma dan itu merupakan sejarah yang tidak akan pernah terlupakan, jadi belajar sejarah ini sangat penting untuk mengigatkan kita apa sih yang terjadi di masa lalu. Thank you sudah membaca artikel ku….  See youu di artikel berikutnya…

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *