tak berujung dan makin menjadi

Halo, maybe?

 

Seringkali ku melihat mereka. Kerumunan orang berjas merah penuh dengan canda tawa dan riang gembira. Tatkala mereka berteriak membangkitkan semangat yang semarak. Pemilihan diksi yang tepat untuk mengubah paradigma seseorang. ‘Ayo, gabung bersama kami!’, serunya.

 

Otot mata dalam tubuhku tergerak untuk terus menatapnya. Saraf otakku terus meyakinkan diriku untuk menghampirinya. Aku ragu. Tapi aku yakin. Manakala di sebelah sana terdapat pula sekerumunan wanita berhijab yang tidak segan menepuk nepuk tangannya sambil bernyanyi dengan penuh semangat. Aku tertarik, sangat tertarik. Pun aku menjadi semakin bingung.  ‘Pilih yang mana?’, batinku berujar.

 

Dengan langkah pasti sementara dahi mengerutkan tanda tanya, aku menghampiri sekerumunan orang berjas merah itu. Aku melihat – lihat sekelilingnya. Mereka menghampiriku sambil tersenyum lebar dan terus bersorak sorai untuk meyakinkanku. Pun aku luluh, ‘Daftarnya dimana ya?’, tanyaku.

 

Hari dimana aku melakukan wawancara agar aku lolos. Hari dimana aku sangat gugup. Aku tidak yakin aku berhasil. Otakku terus berputar. Memikirkan hal lain yang tak berujung. ‘Kalau tidak lolos, pindah kemana?’, gumamku.

 

Aku terpanggil. Namaku dipanggil. Sekali lagi aku meyakinkan diriku dan berdoa dalam hati. Aku memasuki ruangan itu. Penuh. Aku bersyukur aku tidak sendiri. Ah, aku teringat semalam aku diberi kode. Aku menghampiri meja dengan kode yang sama yang mereka berikan padaku. Aku tersenyum dan duduk dihadapannya dengan pasti. Ia pun tersenyum dan cepat cepat bertanya, ‘Oke, apa yang kamu ketahui tentang PIDAS?’.

 

Dan berawal dari situ pula aku mulai menjalankan amanah ku. Dari situ pula aku mendapat teman teman baru. Dari situ pula aku mendapatkan kesenangan baru.

 

Banyak orang yang bilang proses beradaptasi merupakan hal yang sulit. Disini, tidak bagiku. Aku benar benar menemukan kesenangan yang aku inginkan selama ini. Aku bahkan menganggap semua akan baik baik saja.

Ternyata tidak. Semuanya tidak baik baik saja. Bagiku, hal tersulit adalah proses dan perjalanannya. Apalagi semenjak mereka menaruh harapan besar dariku. Aku merasa terbebani.

 

Melewati masa masa sulit itu, aku dianugerahi teman teman yang ku anggap sebagai supporter. Aku bangkit. Aku tidak mau jatuh lagi.

 

Setahun berlalu, aku ingin melanjutkannya. Aku tidak ingin melepas keluarga kecilku ini. Aku terus menggenggam erat tali kekeluargaan ini. Punya keluarga disekolah itu menyenangkan, kawan.

 

Tak kusangka perjuanganku selama setahun membuahkan hasil. Aku menjadi salah satu orang penting yang mempunyai jabatan disini. Sesuai rencana dan doaku dari awal. Dan semuanya terkabul. Aku terus berharap aku bisa menjalankan tugasku dengan baik, semoga teman teman seperjuanganku juga!

 

Lots of love, Afra                                                                                                                                          – bendahara umum Radiant & superviser divisi humas media.

One thought on “tak berujung dan makin menjadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *