Hola p-assengers, aku kembali. Artikel ini mungkin akan menjadi artikel terakhirku. Kalian tau mengapa? Bulan Agustus nanti aku akan melakukan demisioner dari jabatan ku sebagai wakil kepala departemen cetak.
Waktu cepat berlalu, hanya terasa seperti angin yang berhembus lalu hilang, tapi sensasi dari angin tersebut lestari. Sama halnya seperti keberadaanku di PIDAS. Tidak terasa sudah hampir 2 tahun lamanya aku bergabung di ekstrakulikuler berbasis jurnalistik ini. Tidak terasa juga sudah hampir setahun aku membantu Nabilah memimpin departemen cetak. Semuanya terasa cepat, tapi pengalaman yang ku dapat selalu teringat.
Dalam kurun waktu 1 tahun ini banyak pengalaman baru yang ku dapat. Yang dulunya aku hanya bebek kecil yang mengikuti induknya. Sekarang aku sudah menjadi induk yang harus siap mendidik dan menjaga 20 anak bebek. Selama 1 tahun menjadi induk, aku selalu merasa bangga dengan para itik. Kami dapat kembali mengambil gelar “yel-yel terbaik RKAT” pada kepengurusan ini. Kami mulai kembali mengikuti lomba dan menjuarainya pula. Majalah PIDAS yang bertema “The Flower has Bloomed” pun sudah terbit. Manusia memang tidak pernah merasa puas, tapi untuk kali ini aku puas.
Selain dengan para itik, aku juga punya banyak pengalaman baru dengan rekan sejawatku, para induk. Yang awalnya kami hanya saling kenal, kini kami sudah terbiasa tertawa bersama. Tidak hanya merasakan tawa, kami juga merasakan duka. Menyiapkan demo ekskul, memilih anggota baru, rapat hingga malam, menyiapkan tugas, bertengkar via chat, mengingatkan itik untuk membayar uang kas, menyerahkan proposal, hingga sekarang obrolan kami sudah masuk tahap akhir, regenerasi.
Tidak dipungkiri selama setahun kebelakang ini aku banyak berubah. Ke arah yang lebih baik tentunya. Rasa tanggung jawab dalam diriku mulai tumbuh. Karena dalam kurun waktu satu tahun tersebut ada 19 anak bebek yang mengikutiku. Manajemen waktu di diriku mulai sedikit berubah. Aku mulai mementingkan yang penting dan mengesampingkan sesuatu yang kurang penting. Walaupun belum banyak berubah tapi setidaknya aku mulai belajar untuk merubahnya karena aku punya tuntutan sebagai contoh untuk anak bebekku. Pengendalian emosi didalam diriku juga meningkat drastis, banyak sebenarnya yang berubah di dalam diriku yang disebabkan oleh pengalamanku di PIDAS.
Impian di artikel pertamaku membawa kabar baik karena mereka menjadi nyata. Imipian ku yang sederhana itu sudah terwujud. Semoga itikku yang akan mejadi induk dapat membuat impian membawa kabar yang lebih baik dengan impian yang lebih hebat.
Keputusan ragu-raguku dua tahun yang lalu untuk masuk PIDAS tidak membuatku menyesal. Yang awalnya aku bingung karena masih tabu dengan hal-hal yang ada di 81 maupun PIDAS, kini aku berterimakasih. Terimakasih teruntuk Kak Ajeng dan Kak Muli yang sudah menerimaku 2 tahun lalu dan memilihku menjadi penerus mereka. Terimakasih juga untuk Nabilah Shafa yang sudah menerima ku menjadi wakilnya dengan sifatku yang sedikti brutal, terimakasih juga untuk selalu sabar. Terimakasih juga untuk Bea, Kamsel, Fio, Arya, Farras, Farhan, Fataya, Nadisa, Matthew, Nisa, dan Pepe yang telah membuat kehidupan per-indukan menjadi lebih hidup. Terimakasih juga untuk Kak Yasmine atas semua bimbingannya. Terimaksih juga untuk 19 anak bebekku yang sudah membantuku menjadi dewasa. Terimakasih PIDAS untuk semua pengalamannnya. Semoga nanti engkau terbang lebih tinggi.
Untuk kali ini, aku pamit.