Apa kabar, P-assengers?
Berjumpa lagi sama gue dalam wujud kata-kata. Semoga cerita gue kali ini tidak membosankan ya. Kali ini gue mau bercerita tentang satu tahun di PIDAS yang penuh cerita!
Apa yang berubah selama 1 tahun di PIDAS?
Perubahan yang gue rasakan salah satunya adalah gue yang dulu kalau panik itu bener-bener panik dan nangis setiap ketemu masalah, sekarang hal ini sudah ada kemajuan positif. Dengan berbagai liputan, berbagai jadwal post, berpuluh-puluh wording yang harus direvisi atau merivisi konten yang kurang menarik untuk dipost adalah tanggung jawab yang tidak mudah dan memakan lumayan banyak waktu. Belum lagi ditambah dengan jadwal les serta tugas-tugas dan ulangan-ulangan dari sekolah, dulu gue sering panik dan malah sulit menyelesaikan semuanya karena diri sendiri sudah tidak tenang menghadapi semuanya, namun sekarang gue sadar kalau panik tidak akan menyelesaikan masalah dan gue harus menghadapi semuanya dengan tenang.
Hal yang dipelajari selama di PIDAS.
Ada banyak hal yang gue pelajari selama menjadi bagian dari PIDAS. Salah satunya sudah gue sebutkan di atas yaitu belajar mengendalikan rasa panik. Hal itu yang paling gue pelajari selama di PIDAS. Selain itu gue juga belajar untuk mengatur waktu. Jadwal seorang pelajar SMA pastilah padat, contohnya harus bisa membagi waktu untuk belajar, ekstrakurikuler, organisasi, les, bermain bersama teman, berkumpul bersama keluarga, dan waktu untuk diri sendiri. Rasa-rasanya 24 jam itu kurang untuk menyelesaikan semuanya. Tapi lewat PIDAS gue belajar bagaimana cara membagi waktu yang baik agar semuanya bisa seimbang, meskipun tak jarang gue masih sering lalai dalam hal waktu tapi setidaknya gue sudah improve dalam hal ini.
Gue juga belajar untuk mengenali watak-watak orang lain dan bagaimana cara terbaik untuk berinteraksi dengan orang tersebut. Dalam keluarga besar PIDAS, banyak watak yang bisa ditemui dan suka ataupun tidak suka dengan wataknya kita harus bisa menyesuaikan diri dan berusaha untuk bekerja sama dengan mereka. Cara terbaik adalah dengan mengenali terlebih dahulu watak apa yang mereka punya dan coba pikirkan bagaimana cara terbaik untuk berinteraksi dengan mereka.
Hal membanggakan yang dicapai dalam setahun.
Dengan gue yang diberi tanggung jawab untuk menjabat sebagai Wakil Kepala Departemen adalah suatu kebanggaan besar bagi gue, juga dipilih menjadi BOTM adalah suatu kebanggaan yang baru gue dapatkan tahun ini karena tahun lalu gue sama sekali ngga pernah dapet BOTM dan cuma bisa memandang iri teman-teman atau kakak-kakak yang lain berhasil meraih BOTM tanpa sadar diri bahwa gue adalah anggota yang tidak rajin hehe. Dulu, gue sangat mendambakan foto diri gue terpampang di post LINE@ dan di web dalam post BOTM, syukurlah mimpi gue bisa terwujud sebelum gue lengser dari jabatan yang sekarang hehe.
Akhirnya ada gue ya di foto pengurus hahaha
Pengalaman paling berkesan.
Yang paling berkesan selama gue menjadi bagian dari PIDAS adalah untuk bisa bekerja sama dengan anggota-anggota DARING lainnya. Dulu yang ga saling kenal satu sama lain dan kalo ketemu malu-malu, sekarang gue melihat anggota-anggota DARING sebagai satu keluarga yang saling membantu satu sama lain dan peduli satu sama lain. Yang paling bersekan juga adalah saat-saat di mana gue “diizinkan” untuk mengikuti pertemuan karena gue bisa ikut berkumpul dan berinteraksi dengan mereka secara langsung, bukan hanya lewat group chat. Seriusan, kalau gue diizinkan ikut pertemuan, itu pengalaman yang sangat berkesan bagi gue haha (Kalau kalian baca artikel sebelumnya kalian akan ngerti kenapa gue bisa sebahagia itu kalo diizinin ikut).
Ngga lengkap anggotanya tapi tak apalah hehe.
Kabar Mimpi
Dalam artikel pertama, gue nulis kalo gue pingin masuk FE Universitas Indonesia Kelas Internasional. Serius, semakin mendekati kelas 12 (iya besok udah masuk sekolah…) gue semakin pesimis sama mimpi gue ini. Melihat kakak-kakak Altair yang berjuang keras banget buat dapetin universitas yang mereka pingin membuat gue merasa ciut dan bertanya-tanya sama diri sendiri, “Apakah gue sanggup berjuang sekeras kakak-kakak ini?”. Gue takut gue bakal keterima di universitas maupun di fakultas yang tidak gue minati sama sekali.
Gue juga menyebutkan kalau gue mau melanjutkan studi di luar, turns out itu ngga segampang yang gue pikirkan satu tahun yang lalu. Ya, semangat gue memang sangat besar untuk hal ini tapi gue juga sadar kalau hal ini bukanlah hal yang mudah. Untuk mendapatkan sebuah bea siswa membutuhkan perjuangan yang sangat keras. Bukan berarti gue bilang kalau gue ngga mau berjuang, gue sangat mau berjuang hanya saja gue meragukan apakah yang sedang gue perjuangkan ini akan membuahkan hasil seperti yang gue inginkan atau tidak.
Juga, ada perubahan dari mimpi gue. Dulu, gue bilang kalau gue pingin masuk Akuntansi atau Psikologi. Kedua hal ini sudah gue hapus dari bayangan cita-cita gue karena gue sadar diri, gue termasuk orang yang mudah bosan sedangkan bekerja sebagai seorang akuntan, di mata gue adalah sebuah pekerjaan yang repetitif, setiap harinya berhadapan dengan komputer dan angka-angka, gue ngga mau menjalani hal yang seperti itu. Gue juga sadar kalo persaingan untuk masuk Akuntansi sangat amat ketat dan banyak saingannya, gue sendiri langsung ciut haha.
Untuk Psikologi, gue sadar, gue bukanlah seorang pendengar yang baik yang bisa memberikan solusi yang baik. Kalau orang cerita sama gue, ngga jarang gue bingung bagaimana cara memberi solusi yang baik, karena biasanya solusi gue itu terlalu jujur dan frontal dan malah bisa menyakiti hati orang yang sedang cerita sama gue. Kan gawat juga kalau hal itu terjadi saat gue lagi praktek. Sekarang gue memutuskan bahwa tahun depan gue pingin melanjutkan studi gue di Manajemen. Semoga ini adalah keputusan finalnya haha. Jalani sajalah.
Sekian cerita gue dan sekian artikel-artikel yang bisa gue bagikan selama gue di PIDAS. Bukan hanya 1 tahun tapi 2 tahun yang gue jalani selama di PIDAS adalah pengalaman yang sangat berarti dan sangat berkesan di hidup gue. Tanpa PIDAS mungkin kehidupan masa SMA gue bakal gitu-gitu aja dan membosankan yang hasilnya gue ngga bakal bisa cerita apa-apa kalau gue punya anak nanti hahaha.
Intinya gue sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari PIDAS. Bagi kalian anggota-anggota PIDAS yang masih memiliki waktu satu tahun lagi, manfaatkan dengan baik karena pengalaman seperti ini belum tentu kalian dapatkan lagi di masa depan.
Terima kasih untuk kalian yang telah membaca artikel gue, semoga bisa memberikan manfaat bagi P-assengers dan mohon maaf bila banyak kekurangan dari artikel-artikel gue.
Inilah akhir dari cerita gue di PIDAS.
Pepe izin pamit,
Sampai jumpa di lain kesempatan!