Bulan Oktober. Selalu identik dengan suatu peristiwa, yang terjadi 89 tahun yang lalu. Meningkatkan semangat juang pemuda dalam mengisi kemerdekaan, mendeklarasikan sumpah mereka untuk Indonesia, Sumpah Pemuda.
Halo P-assengers! Nama saya Sarah Fadila Dinestiningtyas, panggil saja Dila, dari Departemen Daring. Kali ini, saya diberikan tugas artikel dalam rangka Sumpah Pemuda. Di artikel kali ini, saya akan membahas mengenai apa yang akan saya lakukan sebagai pemudi Indonesia dan harapan saya untuk negeri ini kedepannya. Selamat membaca!
Sebagai pemudi Indonesia, sebenarnya banyak hal yang bisa saya lakukan untuk Indonesia. Apalagi saat memikirkan bahwa dulu, pemuda-pemudi Indonesia berjuang mulai saat masih bersifat kedaerahan hingga bersatu dari Sabang sampai Merauke. Tapi, disini saya tidak bisa menjanjikan apa yang saya tuliskan, saya hanya bisa mengusahakan sebisanya. Mulai dari hal kecil seperti rajin belajar, menurut saya sudah melakukan ‘sesuatu’ untuk Indonesia. Karena secara tidak langsung, kita sudah meningkatkan mutu sumber daya manusia di negeri ini. Apalagi jika dapat terjun langsung untuk ‘merubah’ Indonesia menjadi lebih baik?
Dan keinginan saya sendiri, saya ingin berprestasi, entah dalam bidang akademik maupun non-akademik. Saya ingin mengantarkan Indonesia ke tingkat internasional dan bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Kemudian, saya juga ingin menyaring kebudayaan asing yang tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia, apalagi di era globalisasi seperti sekarang. Saya tidak ingin, generasi bangsa Indonesia melupakan kebudayaan asli Indonesia karena pengaruh dari luar. Justru, saya ingin melestarikan kebudayaan Indonesia hingga dikenal masyarakat luas.
Selain itu, saya ingin memperkenalkan Indonesia ke dunia luar, bahwa Indonesia itu kaya, kaya akan kebudayaan, suku, bangsa, bahkan sumber daya alamnya. Indonesia itu indah, baik dalam tata karma dan sopan santunnya. Saya ingin menghilangkan pandangan buruk masyarakat luas untuk Indonesia. Tak hanya memperkenalkan, saya ingin menjaga sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dengan sebaik mungkin. Tidak merusak kekayaannya, dan dapat dimulai dari hal kecil; membuang sampah pada tempatnya.
Menjunjung tinggi persatuan. Saya tidak menyukai adanya konflik antarkelompok maupun antarperseorangan. Saya ingin Indonesia bersatu, tanpa membedakan suku, agama, ras, dan lain sebagainya. Dan hal tersebut dapat dimulai dari lingkungan sekitar, contohnya berteman tanpa membedakan. Menghormati orang lain, menghargai pendapat orang. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menyakiti hati orang dan bersedia untuk selalu berbuat baik kepada orang lain.
Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain. Tak hanya itu, saya juga ingin ‘mengajak’ teman-teman ataupun orang-orang di sekitar saya untuk bersikap toleransi terhadap sesama.
Membuat perubahan untuk Indonesia. Keinginan saya yang satu ini sebetulnya cukup sulit untuk dilakukan, apalagi di umur saya yang baru menginjak 15 tahun. Tapi jika boleh, saya ingin memberikan aspirasi-aspirasi terhadap hukum di Indonesia yang memang masih dipenuhi oleh ketidakjujuran. Saya ingin membuka pendapat saya mengenai hal tersebut dan membuat ‘mereka’ sadar bahwa kejujuran itu penting, terlebih dalam hukum suatu negara.
Untuk keinginan saya pribadi, saya ingin menjadi pemudi yang bertanggungjawab. Entah atas perbuatan yang sudah saya buat, ataupun atas keputusan yang saya pilih. Bertanggungjawab atas keputusan tersebut selalu dibarengi oleh komitmen. Apabila untuk diri sendiri sudah tidak bisa bertanggungjawab, bagaimana untuk negara nantinya?
Jika ditanya, apa harapan saya untuk negeri ini kedepannya, hal pertama yang akan saya lontarkan: bebas dari korupsi. Saya ingin negeri ini bersih tanpa campur tangan orang-orang kotor. Mencapai titik keadilan dan kejujuran sangat dijunjung tinggi. Karena menurut saya, kejujuran memang kurang dihargai di negeri ini. Materi dihamburkan untuk pembelaan yang salah dihapuskan. Masyarakatnya lebih open-minded. Mengutamakan pendidikan, karena bagaimanapun juga, bibit keberhasilan generasi penerus bangsa dimulai dari sana. Menggalakkan hukum di negeri ini, jika salah tetap bersalah, dan yang benar jangan disalahkan. Saya ingin semua masyarakat Indonesia sadar, Indonesia harus dijaga dan dibersihkan dari hal tidak baik. Indonesia bukan sekadar negara yang dijadikan tempat untuk tinggal, namun masih harus diperjuangkan.
Kemudian sebagai pelajar, saya ingin sistem pembelajaran di Indonesia hanya mengacu pada satu kurikulum, dan tidak berubah-ubah agar media pembelajarannya memiliki persiapan lebih matang di setiap semesternya dan tidak ‘ribet’ untuk tahun-tahun selanjutnya, jadi hanya memperbaiki kesalahan-kesalahan tahun sebelumnya dan mengembangkannya secara perlahan. Terakhir, saya ingin pemuda-pemudi generasi penerus bangsa Indonesia sadar, betapa pentingnya mereka untuk Indonesia. Karena, pemuda-pemudi itulah yang menentukan nasib bangsa untuk kedepannya dan di masa sekarang ini, masih banyak generasi penerus bangsa yang masih terpengaruh obat-obat terlarang, tawuran, dan masih banyak lagi perilaku menyimpang lainnya, seakan-akan mereka tidak berpengaruh sama sekali untuk bangsa ini. Generasi penerus bangsa harus dijauhkan dari obat-obatan terlarang yang tidak hanya dapat merusak dirinya sendiri, namun juga seluruh generasinya. Disadarkan bahwa tawuran sama sekali tidak memiliki manfaat atau kebaikan, hanya ada hal negatif yang dipancarkan. Dengan kesadaran pemuda-pemudi Indonesia, saya berharap, generasi penerus bangsa akan membanggakan Indonesia kelak.
Dan itulah sedikit pesan dari saya, salah satu pemudi bangsa yang akan mengusahakan keinginannya untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik. Tak sekadar tertulis, saya berharap juga semoga semua hal yang saya harapkan untuk Indonesia kedepannya bisa tercapai. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!