Halo, P-assenggers!
Balik lagi nih sama aku, Muhammad Rifqi Rahardjo atau biasa dipanggil Rifqi!!! Kalian pasti taulah aku ini berasal dari departemen DARING. Aku sendiri berasal dari X MIPA 4(buat yang lupa). Ini adalah artikel kedua aku yang kubuat di website PIDAS. Nah kali ini aku bakal ngomongin tentang Sumpah Pemuda. Siapasih yang gak tau sumpah pemuda? Sumpah Pemuda sendiri adalah hasil dari kongres pemuda ke II pada tanggal 28 oktober 1928. Pada kongres pemuda ini berkumpulah seluruh pemuda dari Sabang sampai Marauke. Para pemuda ini pun membuat sumpah pemuda yang berisi
Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Nah, dari isinya saja kita tahu bahwa para pemuda zaman dahulu menginginkan bahwa seluruh Indonesia harus bersatu untuk melawan para penjajah. Nah seperti yang kita tahu bahwa pada zaman dahulu nih tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan karena terdapat banyak kata “merdeka.” Para penjajah takut bahwa jika seluruh Indonesia bersatu mereka pasti bakal kalah telak oleh kita, maka banyak cara yang dilakukan penjajah agar Indonesia tidak bisa bersatu. Tetapi dengan semangat yang berkobar-kobar dari para pemuda dan pemudi Indonesia akhirnya Indonesia bisa merdeka!
Nah, sekarang kita balik ke zaman sekarang. Sudah 89 tahun berlalu sejak Kongres Pemuda tersebut. Tetapi, apakah kalian benar-benar yakin bahwa Negara Indonesia sudah merdeka? Mungkin kalau merdeka dari penjajah kita sudah tidak dijajah lagi oleh negara asing, tetapi apakah benar kita masi terjajah? Aku pernah membaca tentang perkataan Presiden Republik Indonesia yang Pertama yaitu bapak Ir. Soekarno yang isinya
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”
Nah, dari kata-kata Bapak Presiden kita yang pertama, pada zaman dahulu sangat gampang untuk melakukan perjuangan karena musuh-musuhnya adalah orang asing, tetapi pada zaman sekarang musuh-musuhnya adalah orang-orang yang berasal dari Negara kita sendiri! Sungguh ironi. Kita bisa ambil contohnya adalah para koruptor-koruptor. Para koruptor ini tidak tahu bahwa uang yang mereka ambil itu sebenarnya adalah uang-uang untuk kesejahteraan rakyat. Mereka hanya mementingkan urusan pribadi mereka dan tidak pernah mementingkan kepentingan rakyat.
Bahkan Indonesia pernah terpecah belah hanya gara-gara adanya perbedaan. Well kalau menurutku ini terlalu dilebih-lebihkan. Kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan. Sudah susah payah para Pahlawan bangsa untuk merebut kemerdekaan untuk anak cucunya. Mereka menjadi sebuah kesatuan yang kokoh untuk merebutnya. Mereka tidak memandang suku,ras,dan agama tetapi mereka yakin mereka adalah kesatuan yang memiliki pengorbaan yang tinggi untuk merebut yang seharusnya milik kita.
Back to reality, kita sebagai pemuda dan pemudi Indonesia apa aja nih yang udah kita lakuin buat Negeri kita ini? Apakah sudah melakukan sesuatu yang besar? Atau sudah berbuat yang kecil-kecilan? Nah kita tau kan kira-kira beberapa tahun kedepan Indonesia akan mengalami yang namanya bonus demografi yaitu banyaknya jumlah usia produktif. Kita harus ambil bagian dari hal ini sebagai penerus generasi bangsa. Suatu saat kita yang akan memimpin negeri ini.
Aku tahu mungkin itu masih susah untuk dilakukan. Nah, aku punya beberapa cara agar kita bisa berkontribusi untuk negara kita ini, salah satunya adalah dengan tidak memilih-milih dalam berteman. Jangan membedakan orang hanya dari suku, ras, dan agamanya saja. Kita ini sama. Kita adalah warga negara Indonesia. Jangan hanya dengan berbeda keyakinan kita sampai menjauhkan orang lain. Negara kita ini bukan hanya milih mayoritas saja. Tetapi semuanya bersatu. Negara ini merdeka karena suatu kaum saja. Tetapi semua kaum ikut berkontribusi untuk negara ini.
Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).
Dari perkataan Bapak Presiden pertama kita, yaitu Insinyur Soekarno. Jika kita ingin Tuhan mengubah nasib bangsa ini maka dari kita sendirilah yang mencoba untuk membuat negara ini semakin maju. Kalau kita tidak ada kemauan, mana mungkin Tuhan mengubahnya.
Setidaknya dalam kehidupan ini kita tidak bermain di zona nyaman kita. Karena kalau kita hanya berkutat pada zona nyaman kita kita tidak akan bisa berkembang. Kita harus bisa keluar dari zona nyaman kita dan hadapi semua tantangan yang ada di dunia ini. Make something different or try to make something kindda cool. Kita sudah diberi fasilitas oleh orang tua kita. Teknologi sudah berkembang. Jadi, sekarang tergantung pilihan kita saja mau berubah atau tidak.
Indonesia bukan hanya perlu orang pintar saja. Banyak orang pintar di negeri ini. Tetapi pintar saja tidak cukup. Lihat saja para penjahat berdasi mereka pintar-pintar tetapi tidak jujur. Maka dari itu seharusnya sejak kecil kita harus diajarkan kejujuran.para orang tua seharusnya mengajarkan kejujuran sejak kecil. Kejujuran adalah hal yang sangat susah di generasi ini. Banyak sekali kebohongan-kebohongan yang tersebar luas melalui media sosial seperti line, instagram, facebook dan lain-lain. Jadi jadilah orang yang jujur dan pintar ya teman-teman agar bangsa kita lebih maju.
Mungkin sekian aja nih artikel yang kali ini rifqi buat. Jangan pernah lupa buat memajukan bangsa kita. Bangsa kita ini sudah banyak tertinggal. Indonesia bisa lebih maju daripada sekarang dan kitalah yang membuat Indonesia lebih maju. Siapa lagi yang akan membuat maju Indonesia selain kita? Maafkan kalau ada kesalahan dari artikel yang Rifqi buat ya P-assengers karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah semata dan kita ini adalah tempatnya kesalahan.