Mimpi, Diucapkan? Dibayangkan? Atau Digapaikan?

“Mimpi, adalah kunci”

“Untuk kita menaklukan dunia”

“Berlarilah, tanpa lelah”

“Sampai engkau, meraihnya” -Nidji

Haii P-assengersss!!! Akhirnya yaa, bisa ketemu lagii di artikel PIDAS!! Hehehe. Di artikel kali inii, gue mau bahas nihh yang namanya ‘Mimpi’. Menurut kalian gimana sih mimpi di pandangan kalian? Kalo di pandangan orang lain sih yaa, mungkin mimpi itu saat dimana kalian tidur, lalu kalian memikirkan sesuatu, ya kan? Hahahaha. Itu emang bener sihh, tapi kalo di pandangan gue sih yaa, mimpi itu adalah sesuatu hal yang kita harapkan untuk dapat diwujudkan di masa yang akan datang. Dan pasti tentunya semua orang pernah bermimpi dan mempunyai mimpinya masing-masing kan?

Kalo mimpi gue sendiri sih, yaa lumayan banyak sihh, tapi kayaknya gue cuman ngasih tau beberapa ajaa yaa!! Hmm yang pertama sih, gue tentu pengen banget jadi orang yang sukses. Namun, sesuai dengan status *Asik statuss* gue yang sekarang sebagai seorang murid atau pelajar, gue pengen banget bisa keterima di perguruan tinggi atau PTN yang gue harapin. Karena, menurut gue bisa keterima di perguruan tinggi atau PTN yang gue harapin itu merupakan suatu hal yang menjadikan gue sebagai orang yang sukses. Tapi, yang namanya sukses itu relatif lohh P-assengerss!! Apa tuh maksudnya? Jadi, sukses itu bisa bergantung pada usia atau kedudukan kalian. Misal, kalo kalian nih masih dalam kategori usia yang masih muda, pasti ada beberapa dari kalian yang menganggap kalo sukses itu adalah di saat kalian bisa mempunyai mobil mewah, rumah yang besar, atau yang lain. Namun, di lain sisi, dalam pandangan orang-orang yang sudah tua, mungkin sukses di mata mereka adalah di saat mereka bisa berjalan secara normal, atau bahkan dapat melakukan suatu aktivitas yang sudah tidak bisa mereka lakukan lagi. Jadi, mumpung P-assengers masih mudaa-muda nih, terus bersyukur dan gunakan waktu mu dengan baik yaa!!

Nah, mimpi gue yang satu lagi adalah, kalo gue pengen banget bisa membahagiakan kedua orang tua gue sendiri. Karena, gue yakin banget kalo yang namanya orang tua itu sayang banget sama anaknya sendiri. Makanya itu, gue pengen banget bikin orang tua gue bahagia, atau at least bisa bikin sekaligus ngeliat orang tua gue senyum. Nah, gimana sih gue mengupayakan biar gue bisa bikin orang tua bahagia? Hmm, yang gue ingin lakuin sih ya gue pengen banget bisa ajak kedua orang tua gue buat Umroh, atau mungkin naik Haji. Yaa mungkin gue butuh bantuan jugaa dari kalian yaa P-assengerss!! Aamiin!! Hehehe!

Kalo ngomongin soal cita-cita, ya gue sih tentu pernah punya cita-cita. Dulu, gue pengen banget jadi arsitektur gituu. Kalo soal alasan sih yaa standard sih, soalnya gue dulu sering banget bikin rumah-rumahan dari mainan Lego gitu. Gue bisa secara bebas berkreatif untuk membuat rumah, walaupun hanya dalam berupa wujud Lego. Namun hal tersebut dapat memberikan pengaruh besar bagi diri gue sendiri.

Di samping itu, gue tau bahwa beberapa mimpi serta cita-cita yang udah gue paparin di atas bukanlah hal yang sangat mudah, namun justru itu merupakan suatu hal yang rumit, atau mungkin sangat susah untuk di wujudkan. Mungkin banyak orang –termasuk gue sendiri– yang hanya dapat membayangkan mimpi dan cita-cita gue di atas. Atau mungkin hanya dapat mengucapkan bahwa saya ingin menjadi seorang presiden, atau yang lain. Namun kita lupa, bahwa kalo kita hanya bisa mengucapkannya, atau membayangkannya saja, yowes. Itu adalah pilihan kita sendiri. Apakah kita ingin ‘Bersahabat dengan suatu ketidakpastian’ lalu kita stuck, atau kita ingin berusaha untuk dapat merasakan apa yang ingin kita rasakan, yaitu mimpi kita sendiri.

Hmm, mungkin itu aja yang bisa gue tulis pada artikel kali ini. Semoga kalian yang membaca bisa termotivasi yaa!! Hehehe. Cheers!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *