Hai, Hai, Haii! Akhirnya, setelah sekian lama gak nulis di blog ini berkesempatan lagi bisa nulis di sini. Dan dalam tugas kali ini dapet tema “Apa Mimpimu?”
Nah, loh! Gimana tuh nulisnya? Kalau gue masih menjadi pribadi yang naif tentu bikin artikel dengan tema ini bukan lah hal yang sulit. Gue tinggal ngalur-ngidul terus berimajinasi dan voila! jadi dehh. Eh, tapi kalau kayak gitu malah jadi karangan dong! Ga ada sisi realistiknya. Okay then, gue bakal mengisi artikel ini dengan beberapa fakta dan impian sesuai pribadi gue.
Pertama,
Di 5-10 tahun yang akan datang, mungkin gue akan menulis sebuah buku fiksi dan menerbitkannya buat bacaan publik karena selama ini gue cuma berani ngepublish di forum baca online. Dan menulis adalah suatu hal yang menarik karena dapat menggabungkan ide-ide menjadi suatu bacaan. Karena, “Bahasa adalah ‘alat’ penghubung antar individu.” Setelah masuk ke PIDAS pun, gue mulai mengasah kemampuan dalam memilah kata karena di sini kita diajarkan dan dituntut untuk menulis konten dengan bahasa yang baik dan benar.
Kedua,
Untuk terakhir dan hopefully, selamanya. Gue berimpian menjadi salah satu petinggi di perusahaan BUMN. Dan untuk menunjang karir impian gue ini, gue memilih jurusan manajemen untuk studi perguruan tinggi. Well, gue memilih jurusan ini pun bukan karena tidak ada alasan. Tapi setelah memahami sendiri karakter dan pendapat orang-orang sekitar gue jadi kebayang sendiri cita-cita dan impian gue di masa depan.
Sesuai pendapat orang-orang sekitar gue, gue ini bossy, tegas, dan gak terima omong kosong. Dan setelah gue ikut MBTI (Myers-Birggs Type Indicator) test yang digadang-gadangkan hasil test kepribadiannya mempunyai akurasi tinggi, gue mendapat kepribadian INFJ. Orang yang punya kepribadian INFJ ini dijabarkan dari Introvert – Intuition – Feeling – Judging. Cenderung punya sisi diplomatis dan bisa ‘memanfaatkan’ orang. Tentunya, orang yang berkepribadian INFJ ini ambisius banget untuk sampai ke tujuannya. Kurang lebih, hal kecil seperti ini lah yang menjadi dasar gue menentukan impian dan mencapai impian gue kelak.
Tentunya untuk mencapai hal ini gue juga harus mempunyai ‘amunisi’ yaitu, relasi dan kemampuan berorganisasi. Dari PIDAS gue belajar banyak tentang berorganisasi, bagaimana strukturnya dan peran-peran orang di dalamnya. Dan untuk relasi tentunya membantu banget karena di ekskur ini mempunyai jumlah anggota kurang lebih 83 anggota. Belum lagi kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang hanya bisa didapatkan jika mengikuti ekskur ini seperti liputan acara di salah satu perguruan tinggi favorit Indonesia yaitu, Universitas Indonesia.
Gue berharap dari pengalaman menjadi anggota PIDAS, gue bakal mendapatkan ‘amunisi’ yang cukup untuk merealisasikan impian-impian gue ini kedepannya.
See ya next time!