Halo – halo, perkenalan dulu yuk heheheh. Nama aku Ni Luh Wina Saraswati, biasanya dipanggil Wina. Aku salah satu anggota PIDAS departemen daring. Jadi, kali ini aku mau ngomongin mimpiku. Kalau ngomongin tentang mimpi, mimpiku itu banyak banget. Mungkin tak terkira kali ya kalau dihitung. Tapi, aku hanya ingin menceritakan mimpi – mimpi terbesarku.
Nah, ngomongin tentang mimpi aku cukup optimis sih karena sudah keterima di SMAN 81. Karena SMAN 81 memiliki peluang yang sangat besar untuk jalur SNMPTN. Aku pengen banget masuk PTN favorit, yaitu Fakultas Kedokteran UI. Tau sih, masuk FK UI tuh susah banget. Apalagi, setelah sekitar 1 bulan lebih sekolah di SMAN 81, rasanya susah banget dapat nilai bagus. Beda sekali saat masih SMP, nilai bagus gampang. Pertama kali, masuk SMAN 81 aku punya motivasi dan semangat belajar yang tinggi. Tapi, setelah merasakan beratnya sekolah di SMAN 81, entah kenapa semangat belajar aku menurun. Rasanya pengen balik lagi ke SMP. Tapi, mau gak mau kan harus dijalanin kan ? Jadi, ya aku mulai berusaha meningkatkan semangat belajar lagi.
Nah, setelah keterima di FK UI, mimpi aku adalah lulus dengan cepat dan mendapat izin praktek. Kuliah Kedokteran memang sangat lama, makanya banyak orang yang milih fakultas lain yang lulus lebih cepat. Tapi, menurut aku kuliah kedokteran memang lama tapi karir kita bisa terus berlanjut sampai kita meninggal. So, gak ada kata pensiun kalau jadi dokter. Kalau jadi dokter, aku cuma bisa banggain kedua orang tuaku. Aku pengen bikin mereka bangga, sebelum mereka gak ada. Memang, kadang aku kesel dengan orang tuaku yang super cerewet, pokoknya harus belajar belajar dan belajar. It’s make me feel boring. Kayaknya jadi pacaran sama buku pelajaran. Makanya aku juga mencari kegiatan lain atau hobby biar aku gak boring belajar terus.
Aku kan orang Bali nih, jadi gak keren kalo orang Bali gak bisa nari Bali kan ? Nah, awalnya tuh aku di les in tari Bali waktu kelas 1 SD. Yah, kalau dibilang senang apa enggak sama tari Bali ? Awalnya tuh biasa aja, buat ngisi waktu kosong aja, tapi entah kenapa sejak kelas 5 SD aku merasa tari Bali tuh bukan hanya untuk ngisi waktu kosong aja, but already be my passion. Banyak orang yang menganggap seni sebelah mata. Mereka menganggap gak penting itu seni. Bahkan, beberapa orang hanya bangga atau penting jika orang menang olimpiade nasional di berbagai bidang pelajaran seperti matematika, fisika, kimia, atau yang lainnya. Padahal, kalau menurut aku orang yang benar – benar cerdas adalah orang yang bisa mengimbangi antara otak kanan dan otak kiri. Kita harus bisa di akademik tapi kita juga harus memiliki kemampuan non akademik. So, kalau ngomongin tentang seni, mimpi aku ingin menari Bali ke seluruh dunia. Memang kalau kita menari di event – event yang cukup besar, kita mendapat honor yang cukup besar. Tapi, bagi aku honor itu gak penting karena yang terpenting itu pengalaman yang bisa kita dapatkan. To be honest, aku merasa lebih semangat nari daripada belajar. I don’t know why, but I think nari itu udah jadi bagian terpenting dalam hidup aku. Dulu, aku sangat aktif di nari, mau UN aja masih pentas – pentas nari. Tapi, semenjak masuk SMA, aku merasa sedih dan kayak kehilangan bagian terpenting hidupku karena semakin sedikit waktu untuk menari. Jadi, kadang kalau ada event di hari Sabtu atau Minggu, aku usahakan pasti ikut apalagi acara keagamaan yang jelas harus ikut. Doakan yaa semoga mimpi aku ini terwujud. Nah aku punya quotes nih “ Maybe anyone call it dance, but I call it life.”
Segini dulu ya dari aku, doakan ya semua semoga mimpi – mimpi aku terwujud dan bisa membanggakan orang tuaku. Thanks yaa semua.