Presiden ke-7 Indonesia Jokowi Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 20 Oktober 2015 akhirnya telah mencapai satu tahun masa jabatannya. Dalam satu tahun awal kepemimpinan Jokowi-JK ternyata mereka sudah bisa menghasilkan banyak hal. Salah satu kunci dari keberhasilan Jokowi-JK dalam memimpin Indonesia adalah slogannya yaitu “Bekerja, bekerja, bekerja”.
Satu tahun berlalu tapi tetap saja, pihak-pihak lawan politik Jokowi-JK masih saja terus melemparkan penilaian buruk kepada pemerintahan Jokowi-JK. Selain itu banyak sekali berita-berita fitnah bermunculan yang memutar balikan fakta yang sebenarnya. Semua itu dilakukan hanya untuk menjatuhkan Jokowi. Seperti yang semua orang bilang “Haters gonna hate” jadi tidak peduli dengan semua hal yang telah Jokowi-JK kontribusikan kepada negara kita yang tercinta ini, tidak akan bisa mengubah pandangan para haters yang memang dari awal sudah memasang pandangan buruk terhadap Jokow-JK.
Walaupun sampai detik ini masih banyak opnum-opnum yang selalu ingin menjatuhkan Jokowi-JK dengan berbagai cara, Jokowi-JK tidak menyerah begitu saja mereka membalas semuanya dengan bukti kerja yang nyata dan niat yang besar untuk memajukan bangsa dan negaranya.
Dalam waktu satu tahun Jokowi-JK bisa membuat Indonesia masuk ke dalam 16 besar negara yang berekonomi kuat. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan cadangan devisa negara yang tadinya pada masa jabatan SBY Oktober 2014 adalah $ 110 Miliar dan sekarang naik menjadi $ 115.3 Miliar pada bulan Februari 2015. Walaupun dunia sedang dilanda krisis global, cadangan devisa Indonesia masih bisa bertahan sampai akhir September 2015 sebesar $107.7 Miliar. Menurut pernyataan Stanley Morgan (18/3/15) Bank terkuat di Amerika menyatakan bahwa dalam waktu 5 bulan Indonesia sudah keluar dari Fragile Five yang mata uangnya rentan terhadap kebijakan suku bunga Fed, Indonesia menuju ekonomi yang kuat yang sejajar dengan mata uang China, Turki, dan Brazil.
Pembangunan jalur Transportasi Massal di Jakarta, yaitu MRT dan LRT yang sudah tertunda selama 24 tahun, akhirnya pada massa kepemimpinan Jokowi-JK sudah bisa dimulai pengerjaannya. Pada Oktober 2013 lalu, saat Joko Widodo masih menjabat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, meresmikan dimulainya pembangunan MRT di kawasan Dukuh Atas. Proyek transportasi massal LRT dan MRT ini dilakukan agar kita mempunyai solusi permanen untuk mengatasi kemacetan yang bisa dibilang sudah sangat kronis di Jabotabek. Pembangunan ditargetkan akan selesai dalam waktu 5 tahun.
Jokowi-JK juga membuat Program pembangunan Tol Laut dengan nama lain ‘Pendulum Nusantara’ ini adalah sebuah program yang bisa dibilang tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah sebelumnya. Jadi konsep dari program ini memungkinkan Kapal-kapal besar bolak-balik dari barat ke timur atau sebaliknya. Program ini mendorong kita untuk mempunyai pelabuhan laut dalam agar bisa di singgahi oleh kapal-kapal besar. Dengan terwujudnya program ini membuat kita mampu menekan biaya logistik yang tinggi.
Pasangan Jokowi-JK juga berhasil menanggulangi masalah peredaran narkoba di Indonesia. Akibat pemakaian Narkoba banyak sekali masyarakat Indonesia yang putus sekolah, depresi, bahkan meningal dunia. Menurut yang saya temukan di Google ada sekitar 4 juta korban penggunaan narkoba di Indonesia dan hanya sekitar 0,47 persen dari total korban yang sudah di rehabilitasi. Sungguh angka yang sangat sedikit bukan dibandingkan dengan jumlah korban penggunaan narkoba. Oleh karena itu Jokowi mengambil tindakan tegas untuk memerangi pelaku narkoba di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan memvonis hukuman mati. Hingga awal 2015, ada 64 tahanan kasus narkoba yang divonis hukuman mati dan enam di antara sudah di eksekusi pada tanggal 18 Januari 2015. Hal yang di lakukan Jokowi ini merupakan langkah besar dalam sejarah hukum Indonesia.
Menurut saya hal yang di lakukan Jokowi-JK dalam kurun waktu satu tahun in perlu di acungkan jempol. Apalagi melihat kondisi rakyat indonesia yang masih tertinggal jauh dan masih banyak pula yang menganut budaya-budaya korupsi dan feodalisme dalam pemerintah dan perpolitikannya jadi sangat sulit untuk mencapai semua prestasi diatas. Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang sudah Jokowi-JK lakukan untuk membawa Indonesia memjadi lebih baik tapi sepertinya akan terlalu panjang jika saya tulis semua disini.
Semoga di tahun kedepannya Jokowi-JK dapat membuat lebih banyak perubahan positif terhadap negeri kami yang tercinta ini dan suara-suara yang memilih mereka tidak berakhir sia-sia.
Untuk jadi maju memang banyak tantangan dan hambatan. Kecewa semenit dua menit boleh tetapi setelah itu harus bangkit lagi.
– Joko Widodo