Raden Ajeng Kartini

By Kyasha Aurelia Armansyah 10.5 Puisi untuk Kartini Raden Ajeng Kartini Suaramu masih berdengung Kau lahir di antara tembok-tembok pemisah rakyat kecil dan besar Dulu, kaummu lemas terkunkang di balik lelaki Perempuan hanya terlahir untuk menunggu tungku di dapur Pikiran mereka terkurung dalam keegoisan Kau memberontak Kau meninggalkan sebuah jejak Jejak penyemangat kaum hawa Kau[…]

Cut Nyak Dien: Wanita Tangguh Berhati Teduh Pembela Tanah Air

Pahlawan adalah orang yang akan membela kebenaran sekeras-kerasnya hingga titik darah penghabisan, tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada dirinya karena ia telah mengorbankan segalanya untuk memperjuangkan kebenaran itu. Menjadi pahlawan bukanlah hal yang mudah. Diperlukan mental dan keyakinan yang kuat untuk bisa terus gigih dalam memperjuangkannya. Pahlawan sudah tidak lagi memikirkan kepentingannya, ia[…]

Pahlawan Emansipasi Perempuan Indonesia, Raden Adjeng Kartini

Raden Adjeng Kartini, seorang perempuan asal Jepara yang lebih akrab dikenal dengan nama R.A Kartini ini lahir tepat pada tanggal 21 April 1879. Beliau lahir dari keluarga bangsawan, oleh karena itu gelar Raden Adjeng tersematkan kepada dirinya. Kartini merupakan seorang putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosoningrat dan M.A Ngasirah. Ia lahir sebagai anak ke[…]

Raden Dewi Sartika

PROFIL RADEN DEWI SARTIKA Raden Dewi Sartika merupakan tokoh perintis pendidikan perempuan yang diakui sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah pada tahun 1996. Sosok Dewi Sartika sendiri terlahir dari keluarga ternama di tanah Sunda, tepatnya di Cicalengka pada 4 Desember 1884. Semasa kecil, ia sudah menerima pendidikan sesuai dengan budaya Sunda dari sang paman. Akan tetapi,[…]

R.A KARTINI

Raden Adjeng Kartini  atau lebih sering disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh dari Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini merupakan seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya pada saat itu, terutama wanita Jawa. Pada masa perjuangan kemerdekaan, hanya perempuan bangsawan saja yang mendapatkan kesempatan pendidikan. Semasa hidupnya, kaum perempuan tidak diperbolehkan menempuh pendidikan yang tinggi.[…]