2021 Menuju 2022: Bersyukur!

Hai, P-assengers! Artikel ini adalah tulisan pertamaku di situs PIDAS untuk tahun 2021. Padahal, tahun 2021 akan berakhir sebentar lagi 😊. Sungguh banyak hal yang terjadi di kehidupanku pada tahun ini.

P-assengers, tahun ini akan kututup dengan satu kata: bersyukur. Seperti yang kita ketahui, tahun ini menjadi tahun kedua untuk pandemi Covid-19. Ya, ini adalah hal terpenting yang akan aku catat dalam memori dan sejarah hidupku. Aku sangat bersyukur karena sejak 1 tahun, 8 bulan, 3 minggu, dan 6 hari yang lalu, alias kemunculan kasus pertama Covid-19 di Indonesia, aku tidak pernah terinfeksi. Aku juga bersyukur bahwa di tengah kondisi ini, ketika beberapa teman bahkan saudaraku terpuruk, aku dan keluarga masih diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan dengan lancar.

Banyak sekali kesempatan baru yang aku rasakan di tahun 2021 ini. Mulai dari pengalaman sosial baru, pengalaman belajar baru, organisasi baru, dan lainnya. Aku bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk mengeksplor diri di berbagai kesempatan yang ada. Aku bersyukur bisa memberikan perspektif dan gagasan baru kepada teman-teman dan sejawat yang berada di sekitarku.

Menurutku, definisi “sekitar” pada masa sekarang kian berkembang. Tahun ini, kesempatanku untuk bisa berkomunikasi dengan semua sahabat sangat terbuka lebar. Beberapa tahun lalu, menelepon teman, apalagi lawan jenis, merupakan hal yang bisa membuat satu rumah gempar. Sekarang, hal itu merupakan hal yang sangat biasa. Ya, pandemi membuat perspektif orang mengenai hal tertentu berubah, dari yang dahulu dianggap sebagai hal yang tidak wajar menjadi hal yang lazim.

Aku sangat bersyukur kalau hingga saat ini masih bisa diberikan teman serta sahabat yang bisa merangkul satu sama lain. Terkadang aku miris melihat beberapa orang, terutama pelajar, yang bertemu dengan sesama pelajar melalui Zoom tetapi tidak bertegur sapa. Hampir setiap hari selama dua tahun melihat banyak wajah, tetapi tidak pernah berkomunikasi dengan satupun orang yang ada di layar, kecuali saat diminta guru berdiskusi. Bagi beberapa orang, pertemanan tidak dianggap menjadi sesuatu hal yang esensial di masa pandemi ini.

Beberapa impian yang ingin aku capai sejak awal tahun sudah terkabul. Beberapa hal belum tercapai dan beberapa lagi tidak akan terealisasi seiring waktu yang terus bergerak ke depan. Ada banyak sekali harapan di tahun 2022. Walaupun aku belum menuliskannya, sejumlah angan sudah tergambar di pikiranku saat ini.

Semoga, aku dan P-assengers tetap diberi kesehatan serta kelancaran dalam menjalani kehidupan dan meraih asa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *