Wah, nggak kerasa ya, 2015 sudah berlalu! Oh iya, hampir lupa nih, Selamat tahun baru yaa semuanya! Pada ngerayain tahun baru dimana nih? 😁
Kali ini gue mau berbagi cerita tentang pelajaran dan pengalaman di tahun 2015. Banyak banget ternyata, kenangan, pengalaman, dan keseruan yang gue rasain di tahun kemarin itu. Tentu saja, banyak pelajaran yang gue dapatkan, bukan hanya di sisi akademis, tetapi juga di sisi non-akademis.
Pertama-tama, yaitu masa-masa SMP di kelas 9, disini itu saatnya untuk ngambis total, dan ini masih menjadi salah satu masa terbaik gue selama ini. Mulai dari belajar rutin, bahas-bahas soal dari internet (mencetak soal sebanyak-banyaknya dan cari kunci jawabannya, dicocokkan jawaban sendiri dan kunci jawabannya, dan dinilai berdasarkan jumlah betul dan salah nya), dan pendalaman materi di sekolah, sampai mengikuti bimbingan belajar sampai malam. Mungkin itu juga termasuk metode untuk menjadi kurus yang efektif, tetapi mungkin juga tidak karena sampai sekarang gue masih….. Lanjut. Jujur, gue itu mungkin dipandang temen SMP gue sebagai ‘pintar’ atau ‘rajin’, tetapi itu semua dusta sebenarnya hehe. Gue sempet pikir, kok gue jadi merasa jadi malas atau bodoh begini di kelas 9, yang lain sudah beli buku-buku tebal untuk persiapan Ujian Nasional dan untuk dipelajari, tapi kok gue malah diam aja ya disini, cuman bisa belajar pake buku tulis, buku cetak, dan internet. Mulai dari situ, gue gak mau mikirin ke hal yang lain, gue berlatih terus menerus tanpa bergantung ke buku tebal. Akhirnya gue optimis kalau gue bisa menghadapi semua ini.
Waktu pelaksanaan UN berlangsung, gue deg-degan banget karena gue merasa bahwa gue lemah di bahasa Indonesia yang bisa berakibat fatal untuk nilai gue, dan pas mengerjakan soalnya pun gue agak struggle. Tetapi pada akhirnya, gue pun bangga karena dari hasil kerja keras selama ±1-2 bulan itu, akhirnya gue berhasil mendapatkan hasil UN yang cukup baik dan akhirnya bisa masuk ke SMAN 81 Jakarta, SMA yang gue idam-idamkan karena prestasinya yang banyak dan baik. Awalnya memang putus harapan, karena pelajaran bahasa Indonesia, tetapi beruntung bisa mendapat nilai bahasa Indonesia yang jauh dari prediksi awal. Kalau yang tidak berhubungan dengan akademis, salah satu hal yang terseru di kelas 9 adalah saat latihan untuk perpisahan dan perpisahan itu sendiri, juga tidak lupa mengerjakan tugas bersama-sama dan mengerjai/dikerjai guru bersama-sama juga 😂.
Gue berada di kelas bener-bener terbaik! gila-gilaan bareng, seru bareng, susah bareng, dan semuanya bareng, itulah kelas 9E tercinta 😘
Gue juga punya beberapa sahabat yang selalu setia sama gue, baik, apa adanya, dan semua hal terbaik ada pada mereka. Ada yang gue ajak skype call sampai jam 3 pagi sambil bisik-bisik (takut orang sebelah bangun), ada juga yang ngebahas masa depan juga dan memandang masa depan bersama-sama, ada juga yang bisa diajak ngomong macem-macem, ada yang sangat terbuka sampai saling gak tahu malu (gakdeeng Hahahaha).
And now….. Masa yang sedang gue alami, yaitu kelas 10, kelas pertama di SMA, jujur saja, gue hampir belum merasakan apa-apa atau suatu hal yang membuat gue takjub, tapi ada suatu organisasi yang membuat gue lebih terbuka, lebih kreatif, dan punya lebih banyak teman lagi, yaitu PIDAS 81 ini 😘😚.
Mulai dari deadline yang harus dikejar, tugas yang bejibun, dan semua yang harus dikerjakan dan dijalani. Belum pernah gue bisa se-ambisius ini dalam mengerjakan tugas yang tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah. Awalnya gue merasa hopeless sama PIDAS ini, tetapi pas gue diterima di sini, apa yang awalnya gue pikirkan itu beda 180° dengan apa yang gue rasakan. Anaknya baik-baik, friendly, ambis, cerdas, dan kooperatif. Untuk mengetahui selanjutnya tentang PIDAS, kamu harus rasakan sendiri pengalamannya, gak bakal nyesel hehe. Ini memang keluarga sekunder gue. Ya, keluarga kedua gue. Di kelas pun gue juga main sama beberapa teman, ketawa-ketawa, dan lain-lainnya, cukup asik deh pokoknyaa! Ada satu dari beberapa hal yang membuat gue kewalahan berada di SMA ini, salah satunya yaitu pelajaran nya yang berat dan waktu yang lama, sehingga gue harus tidur kurang dari 7 jam setiap hari, untung di sekolah gak pernah ketiduran hahaha.
Itulah sedikit curhatan gue tentang hal yang gue alami dan pelajari di tahun 2015. Sekarang, 2016. Yuk, kita bangun semangat baru di tahun yang baru ini! Bukan hanya karena banyak tantangan baru, tetapi juga waktu kita untuk mencapai masa depan sudah semakin berkurang, yaitu sudah semakin dekat.
Gue berharap di tahun ini gue bisa lebih semangat, sabar, rajin, cerdas, rajin beribadah, percaya diri, dan lebih mandiri. Gue ingin orang yang meremehkan kemampuan gue menjadi malu karena omongannya sendiri dan gue bisa membuktikan kalau gue akan jadi orang yang sukses. Sukses membangun negeri dan sukses membahagiakan orang tua. Oh ya, tidak lupa, sukses meningkatkan prestasi akademis dan non-akademis gue di sekolah. Yang terakhir, sukses terus untuk seluruh sahabat dan temanku, juga untuk PIDAS, semangat terus, ngambis terus, dan semakin rajin, giat, dan cerdas yaaa. Yang sudah berlalu biarlah berlalu, ambil hikmahnya dan pelajari yang baik.
Sekian dari gue, sekali lagi, Selamat tahun baru 2016 semuanyaa! Semoga dipanjangkan umurnya, semangat terus, dan bisa ngebahagiain diri sendiri, sahabat dan temannya, orang tua, dan negara:)
Mangatt mangattt!!! 😊
Be at War with Your Vices, at Peace with Your Neighbours, and Let Every New Year Find You a Better Man.
-Benjamin Franklin-