Happy New Year 2016!
Telat, ya?
Agak nggak nyangka sih kalau udah tahun 2016 aja, karena rasanya kemarin gue baru merayakan tahun baru 2015 bareng keluarga gue. Ngomong-ngomong soal tahun 2015, Kalau gue disuruh milih satu kata untuk tahun 2015, maka gue akan memilih kata “roller coaster“. Eh, itu 2 kata, ya? Yaudah, lah. Intinya, tahun 2015 bagi gue setiap harinya bagaikan naik roller coaster. Emang, sih setiap tahun pun hidup gue udah kayak naik roller coaster, tapi di tahun 2015 ini rasa berdebar-nya makin bertambah dan guncangan-guncangannya makin banyak. Di tahun ini, kesabaran gue sangatlah diuji karena banyaknya musibah yang menimpa gue. Tapi, justru musibah-musibah itulah yang membuat gue menjadi Anisa yang sekarang. Yang lebih sabar, kuat dan tabah dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebenarnya kalau ada yang nanya ke gue momen paling berkesan tahun 2015, gue nggak akan bisa jawab karena saking banyaknya momen yang udah gue lewati di tahun 2015. Entah itu bareng teman-teman, keluarga atau bahkan sendirian. Boleh, lah flashback flashback sedikit.
Di tahun 2015 ini, gue melaksanakan Ujian Nasional atau lebih gaulnya disebut UN. Jujur gue agak nggak nyangka kalau nem gue bisa nembus SMAN 81, karena gue akui tingkat kematangan gue untuk mengikuti UN itu sangat kurang. Gue bahkan nggak ikut bimbel apa-apa, tapi alhamdulillah gue bisa masuk SMAN 81 lewat jalur lokal, walaupun pilihan utama gue adalah SMAN 8. Tapi rasa syukur pastinya tetap ada memikirkan perjuangan gue yang bisa dibilang biasa-biasa aja. Terus, di tahun 2015 gue juga lebih mengerti tentang pertemanan sih. Gue mulai mengerti bahwa teman-teman itu tidak selamanya sesuai ekspektasi kita. Akan ada momen dimana kita akan menyadari bahwa teman-teman yang selama ini kita pikir baik, akan mengecewakan kita pada akhirnya. Namun, gue juga menyadari bahwa tidak semua teman-teman gue seperti itu. Ada satu yang tetap di sisi gue saat gue sedih, di saat teman-teman gue yang lain hanya nge-LINE gue saat mereka lagi sedih aja. Dari situ gue menyadari bahwa sebenarnya memiliki satu teman yang setia itu lebih baik dibandingkan memiliki 100 teman yang palsu.
Di tahun 2015 pun gue pertama kali merasakan rasanya terbang ke awan, lalu dijatuhkan lagi ke tanah. Intinya, gue merasakan yang namanya bahagia dan rasanya sakit hati. Ternyata, seperti di novel-novel yang sering gue baca, namanya sakit hati itu ngga pernah enak. Ngga mood makan, ngga bisa tidur, pokoknya rasanya nggak mau ngapa-ngapain, deh! (atau gue aja yang lebay?) Tapi, kalau menurut quotes-quotes galau yang sering gue baca di tumblr, katanya sih “Pain doesn’t last forever” dan gue percaya sama kata-kata itu. Karena emang luka tidak akan bertahan selamanya, lama kelamaan waktu akan membantu kita untuk menyembuhkan diri dan membawa kita kepada kebahagiaan yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Dan gue berharap, tuhan punya rencana yang baik untuk gue di tahun 2016 ini.
Ngomong-ngomong soal tahun 2016, gue merayakan malam tahun baru di Mekkah, lho. Hmm sebenarnya ngga bisa dibilang merayakan, sih karena emang ngga ada perayaan apa-apa. Tapi, gue bisa dikasih kesempatan oleh Allah SWT untuk duduk di depan Ka’bah dan berdoa kepada-Nya berharap untuk tahun 2016 yang lebih baik untuk gue dan semoga keinginan-keinginan gue dikabulkan oleh Allah SWT. Sebenarnya dari tahun ke tahun gue ngga pernah sih bikin resolusi tahun baru gitu. Kalau tahun baru, ya tahun baru aja. Cuma ngeliat petasan, dan setelah pukul 1 dini hari, gue bakal marah marah sendiri karena petasannya ga selesai-selesai dan mengganggu gue yang pingin tidur. Tapi di tahun 2016 ini, gue sama sekali ga melihat petasan dan bolehlah berharap dikit-dikit dan bikin resolusi tahun baru (yang kayaknya ngga bakal gue jalanin juga, deh).
Pertama mungkin gue berharap supaya gue bisa lebih baik untuk diri sendiri, teman dan sahabat gue, keluarga dan bila memungkinkan untuk negara. Gue juga berharap supaya gue berhenti mengecewakan orang dan bisa membuat orang lain tersenyum karena gue.
Gue pingin nilai-nilai gue di semester 2 agak naikkan, lah. Ngga usah tinggi-tinggi deh, yang jelas nilai gue di rapot semester 2 nanti semuanya di atas 90 (eh, itu sih tinggi, ya?).
Gue juga berharap supaya gue bisa KURUS! hahaha cuma berharap doang, sih tapi ngurangin makan dan work out nggak dijalankan.
Sebenarnya, masih banyak sih yang gue harapkan dari tahun 2016 ini. Cuma kayaknya bisa sampai tahun 2017 kalau gue sebutin satu-satu. Jadi, ya…. kalau versi pendeknya sih supaya di tahun 2016 ini gue bisa bahagia. Aamiin ya allah.
Udah, sih gitu aja. Gue doain semoga kalian bisa ngerasain tahun 2016 yang membahagiakan, ya.
Sampai jumpa di artikel gue berikutnya!