Selamat tahun 2015, semuanya!
Ngga terasa hari ini sudah masuk tahun 2015. Tahun lalu, 2014, menjadi salah satu tahun yang paling banyak yang happening, mulai dari gue yang keterima jadi siswa SMA Negeri 81 Jakarta dengan NEM yang sangat memuaskan, terpilihnya presiden baru, Bapak Joko Widodo, bersama wakil presiden, Jusuf Kalla, serta kabinetnya, ditariknya Kurikulum 2013 dari beberapa sekolah (SMAN 81 ngga termasuk ya), Olga Syahputra koma beberapa hari hingga beberapa musibah mengenaskan yang masih saja menyimpan misteri, seperti hilangnya pesawat Malaysia Airlines, AirAsia, dan lain-lain yang menyedihkan.
Kalo kata orang, “Yang lalu biarlah berlalu.” Tapi bagi gue aja, kenangan-kenangan yang ada di tahun 2014 itu terlalu indah untuk dibiarkan berlalu, dan gue ngga bakalan tinggal diam dan merenungi apa aja kesalahan yang gue udah lakuin. It’s your time to move on to a better life! Tuh, buat yang masih belum bisa move on…
Paragraf yang barusan gue pikir trashy banget buat diterusin. Bagaimana kalau kita terusin buat membicarakan sesuatu yang berguna, misalnya tentang dia yang aku cinta resolusi dan rencana yang akan ditetapkan di tahun ini. Inget ya, resolusi sama rencana itu BEDA.
“Resolusi Tahun Baru adalah tradisi sekuler yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada Hari Tahun Baru.” –Wikipedia–
“Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya, di mana, kapan jadwalnya dan berapa sumberdaya yang akan digunakan, serta pelbagai keterangan mengenai tolok ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.” -Wikipedia (juga)-
Udah keliatan, bukan, perbedaannya?
Resolusi dan rencana untuk tahun 2015 ngga akan tercapai kalo gue belum review apa aja yang gue lakukan di tahun 2014. Kenapa? Biar gue bisa ngejalanin rencana untuk tahun 2015 lebih greget lagi. Ada saja sebagian orang yang berpikir, “Ah, tahun lalu gue biasa aja. Tahun ini gue bakal lakuin yang sama. Ngga salah juga, ‘kan?” Menurut gue itu hal yang bodoh–mencerminkan seseorang yang ngga punya tujuan. Semua orang pasti punya hal untuk di-review, dan itu bukanlah hal yang patut disalahkan. Orang yang berintrospeksi diri mencerminkan orang yang mempunyai tujuan yang jelas.
Berikut ini hal-hal baik yang gue raih dan rasakan di tahun 2014:
- Meraih NEM UN yang sangat memuaskan, yaitu 38,75.
- Diterima di SMAN 81 Jakarta. Yang satu ini merupakan salah satu yang ngga terlupakan. Gue saat itu berharap dapat bertahan sebagai calon siswa SMA Negeri terfavorit ini, di antara ratusan (mungkin ribuan) yang lainnya.
- Diterima dan menjadi siswa kelas akselerasi, dengan segala ups and downs.
- Menjadi salah satu anggota MPK (Çista Niti Pranagata, kabinet 13).
- Revival VII, 2014.
- Hadir dalam Bedah Kampus UI tahun 2014.
- Mengikuti Trip Observasi ke-44 bersama satu angkatan (Hector).
dan berikut ini hal-hal buruk yang gue rasakan di tahun 2014:
- Kehilangan 4 rekan kerja sekaligus petinggi dalam MPK.
- Kinerja kurang baik dalam Trip Observasi ke-44.
- Meninggalnya salah satu guru SMP tercinta.
- Sering banget bermalas-malasan dan doyan “gabut.”
- Keuangan keluarga yang di titik tersulitnya.
Nah, baru saja gue tulis beberapa dari hal-hal baik dan buruk yang gue alami di 2014. Saatnya gue tulis beberapa resolusi dan rencana untuk ke depannya.
Resolusi untuk tahun 2015:
- Berusaha untuk lebih terampil dalam menggunakan waktu luang secara produktif.
- Mengembangkan potensi diri gue dan lebih aktif dalam mempertunjukkan kelebihan di depan, bukan di belakang.
- Berlatih berpikir secara logis.
- Meningkatkan keterampilan dalam bidang yang gue tekunin.
- Aktif dalam kegiatan bermusik, seperti bernyanyi dan berlatih bermain instrumen musik.
- Lebih aktif dalam bergerak dan bersosialisasi.
- Menguasai beberapa bahasa asing: Inggris, Perancis, Jepang, dan Belanda.
Rencana gue yang bakal dilaksanakan di tahun 2015:
- Menetapkan jadwal sehari-hari dan jadwal belajar yang teratur.
- Menetapkan target yang akan dituju dalam hidup dan menorehnya pada sebuah bidang di depan mata, agar dapat terlihat dengan jelas.
- Mengeksplor beberapa universitas ternama supaya tujuan gue dalam pendidikan lebih jelas.
- Berusaha untuk nggak males.
- Menulis apa aja yang gue alami selama satu bulan di akhir bulan.
- Antusias dalam mempelajari bahasa asing yang tertera di atas.
Gue pikir apa aja yang gue tulis di sini masih kurang banyak… banget. Tapi kalau menurut gue sih apa yang dirangkum bakal lebih menarik untuk dibaca. Dan juga, gue ngga mau membeberkan semua yang gue alami di tahun 2014, karena gue yakin 1 bulan ngga bakal selesai ngetik-ngetik ginian kalau situasinya kayak gitu. Gue rasa cukup sampai disini. Semoga tahun 2015 menjadi perbaikan tahun-tahun sebelumnya dan menjadi tahun penyemangat, karena kamu mungkin bakalan lebih dekat dan semakin dekat dengan target yang kamu tetapkan. Amin.
Oh iya, gue sekalian kasih bonus ya. My 2015 wishlist:
Once again, happy new year!