Saya yakin banyak yang mengalami berbagai macam kejadian menarik, menyenangkan, bahkan sedih yang tak terlupakan di tahun 2014. Begitu juga dengan Saya.
2014, kalau dilihat bisa kita baca menjadi kata ‘ZOIA’. setiap angka kita interpretasikan menjadi sebuah huruf berdasarkan kemiripan bentuk.
Zoia sendiri adalah nama dari seorang ahli matematika berkebangsaan Rumania, Zoia Ceausescu.
Mirip-mirip Zoia yang ahli dalam bidang matematika, ahli dalam berhitung, tahun 2014 adalah tahun yang penuh perhitungan bagi Saya. Ditahun 2014 banyak kejadian yang mengajarkan Saya bahwa segala bentuk pengambilan keputusan harus penuh perhitungan. Di awal tahun 2014, Saya tidak menargetkan apapun untuk dicapai ditahun itu, mungkin karena banyak hal yang akan Saya hadapi di tengah jalan, hingga Saya enggan untuk menargetkan apapun. Namun, walaupun Saya tidak menargetkan apapu, banyak hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya yang Saya ikuti, dan ternyata memberi banyak pelajaran.
KELAS 10
Saya ingin berbagi sedikit mengenai beberapa pengalaman yang Saya hadapi selama tahun 2014. Di awal tahun, tepatnya setelah libur semester 1 selesai, terjadi kekisruhan dan ketidaksabaran siswa kelas 10 akan suatu kegiatan tahunan di sekolah, yak, itu adalah Liga Tata Upacara Bendera (LTUB). Ini adalah lomba yang mendidik siswa-siswi agar lebih disiplin, yang membuat saya bangga dengan kegiatan ini adalah, angkatan Centurion terlihat sangat antusias. Ohiya, mewakili kelas 10 MIA 5, Saya dipercayakan untuk menjadi Komandan Pasukan. Menjadi seorang komandan bukanlah hal yang mudah, semua kendali pasukan ada ditangan seorang komandan, Saya belajar untuk menjadi sebaik-baiknya pemimpin agar segala sesuatu yang dilakukan pasukan tidak salah, dan keseragaman gerakan pasukan dapat tetap terjaga dengan baik.
Kegiatan LTUB selesai setelah lebih kurang 2 bulan waktu pelaksanaan, setelah selesai kegiatan ini Saya dan beberapa teman dipercayakan oleh sekolah, mengikuti seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (CAPASKA). Wah, benar-benar pengalaman baru bagi Saya, ilmu yang didapat selama pelaksanaan LTUB benar-benar sangat bermanfaat. Dari seleksi ini, kerja keraslah yang sangat diutamakan, bagaimana Saya harus benar-benar menjaga sikap serta menunjukkan semua kemampuan sebaik mungkin. Sayangnya, Saya kurang beruntung, tidak dapat melanjutkan seleksi ke tahap berikutnya. Namun, tetap saja bangga karena beberapa dari teman Saya lolos hingga menjadi anggota PASKIBRAKA.
KELAS 11
Libur semester 2 pun berakhir, tahun ajaran baru segera dimulai, Saya menginjakkan kaki di kelas yang baru, kelas 11, rasa bangga menjadi kakak kelas mulai muncul, walaupun tidak ada niatan untuk menindas adik kelas. Awal tahun ajaran baru menjadi titik baru juga bagi Saya, sejak SD hingga SMP saya tidak pernah mencicipi ekstrakulikuler lain selain bola basket, saat itu Saya berfikir untuk mencoba ekstrakulikuler lain, yang belum pernah Saya lirik. Akhirnya PIDAS, Sinematografi, dan Tennis Lapangan menjadi pilihan Saya. Bosan dengan pelajaran di kelas yang hanya berulang kali dibahas tanpa ada habisnya, Saya merasa lebih enjoy dengan kegiatan Saya bersama 4 ekstrakulikuler pilihan.
Ternyata, Saya masih merasa tidak cukup dengan 4 ekstrakulikuler untuk menghilangkan kepenatan Saya dengan pelajaran-pelajaran di kelas, akhirnya ada 2 kegiatan besar di sekolah yang menarik perhatian, yaitu LAPERIS dan REVIVAL.
Mencoba untuk mengembangkan kemampuan diri, akhirnya Saya mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari kepanitian 2 acara besar siswa-siswi 81 tersebut. Saya ditempatkan sebagai LO di acara LAPERIS, sedangkan REVIVAL menempatkan Saya sebagai keamanan acara. Dua hal itu sangat berbeda dan sangat memberikan saya wawasan baru mengenai manajemen waktu serta tempat.
Beberapa pekan setelah REVIVAL hadirlah acara khusus untuk siswa kelas 11, yaitu Centurion Goes To Campus, ini salah satu program andalan SMAN 81, dimana siswa-siswi diajak berwisata ke berbagai universitas negeri di Indonesia. Saat itu Kami mengunjungi UI, UGM, Unpad, dan ITB. Sebelumnya, Saya salah satu siswa yang belum mempunyai tujuan pendidikan lanjut setelah lulus SMA, ITB membukakan pandangan Saya, ketika itu Saya memilih untuk berkunjung ke Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), dan akhirnya Saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Saya di SAPPK ITB.
Di akhir tahun, ketika riuh pikuk siswa-siswi kelas 10 dengan kegiatan Trip Observasi (TO) dimulai, Saya pun turut disibukkan dengan membantu beberapa teman Saya dari ekstrakulikuler PIDAS dan Sinemetografi meliput kegiatan TO. Tapi diluar itu ada tugas lain bagi Saya, yaitu menyiapkan keberangkatan menuju lokasi TO. Ya, Saya mewakili Kepengurusan Rohani Islam. Saya harus menyiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan tugas Saya disana, seperti mendata siswa-siswi yang beragam Islam, memilih lomba apa yang akan diadakan sampai menyiapkan hadiah untuk pemenang lomba. Ketika itu Saya belajar untuk menjadi MC bagi para siswa ketika sedang di masjid, dan bagaimana pentingnya datang ke masjid untuk melaksanakan sholat di awal waktu, serta tentunya yang membuat Saya senang adalah melihat begitu antusiasnya anak-anak warga disana ketika mengikuti lomba yang diadakan panitia.
MENYAPA 2015
Banyak sekali hal yang Saya dapat selama tahun 2014, dan banyak pula hal yang perlu dipersiapkan menghadapi tahun 2015, dengan mempelajari berbagai hal yang Saya dapat di tahun-tahun sebelumnya.
Semoga kualitas dan kuantitas ibadah Saya akan meningkat. Sikap dan perilaku Saya akan lebih dewasa. Manajemen waktu akan lebih efektif. Dan tentunya niai raport akan meningkat, jauh meningkat dari semester-semester sebelumnya. Ohiya, dan tidak lupa mohon doanya, insyAllah di tahun 2015 akan dilaksanakan pentas seni REVIVAL yang ke-8, semoga dapat terlaksana dengan baik dan lancar, amin.
Itu sedikit tentang Saya di tahun 2014 bersama berbagai pengalaman seru yang Saya hadapi, dan harapan untuk kehidupan Saya di tahun 2015. 2014 menjadi 2015, Zoia menjadi Einstein, amin.