Seorang gadis mulai membuka matanya pada bulan Juli, tahun 2004. Tepatnya pada tanggal 31, dengan bantuan dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta. Pecahan tangisnya membuat ayah dan ketiga kakak perempuannya yang menunggu di luar ruang operasi berbahagia. Ialah yang saat ini dikenal sebagai Izza Ananda.
Sejak kecil, ia dibesarkan di keluarga yang berdarah Jawa kental. Ia selalu diajarkan untuk tetap berlaku sopan, selalu berusaha untuk mandiri, dan selalu menghargai apa yang telah ia miliki. Ketiga ajaran tersebut selalu ia ingat hingga saat ini dan selalu ia coba untuk utamakan di dalam hidupnya.
Orang tua yang selalu menjunjung tinggi pendidikan, membuatnya haus akan ilmu pengetahuan, bahkan sejak kecil. Ia mulai bersekolah ketika ia berumur 2 tahun. Ia juga seringkali membaca buku – buku untuk menambah pengetahuannya di rumah.
Memasuki pendidikan formal, ia bersekolah di SD Islam Al-Azhar 19 lalu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama di SMPN 255 Jakarta. Pada awalnya, ia merasakan banyak perbedaan yang mencolok antara sekolah swasta dan sekolah negeri, namun ia tetap berusaha untuk berdapatasi hingga akhirnya ia pun menjadi nyaman di sekolah negeri. Karena rasa nyaman itu, ia pun melanjutkan sekolahnya di SMAN 81 Jakarta, di jurusan ilmu pengetahuan sosial, untuk bisa fokus mengejar cita – citanya di bidang ekonomi.
Untuk mengejar cita – citanya tersebut, ia selalu berusaha untuk mengukir prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik. Persaingan yang sangat ketat di SMAN 81 Jakarta, yang terkenal sebagai sekolah unggulan, pun membuat ia terus optimis dalam mengejar prestasi di bidang akademik. Di bidang akademik, ia seringkali mencoba hal – hal lain yang tak kalah bermanfaat seperti mengikuti organisasi baik di dalam maupun luar sekolah. Ia juga aktif menjadi pengurus di ekskulnya, yaitu ekskul PIDAS dan berhasil meraih prestasi. Untuk itu, ia masih terus berusaha untuk meraih lebih banyak prestasi yang tentunya akan bermanfaat untuk kehidupannya.