Halo P-Assengers!
Kembali lagi bersama PIDAS! Kali ini, kita akan membahas mengenai perayaan Hari Guru di SMAN 81 yang diadakan pada tanggal 30 November 2017. Acara tersebut dinamakan “Award for Our Heroes” atau bisa disingkat menjadi AFOH. Kira-kira apa aja ya yang peserta didik 81 lakukan pada perayaan hari tersebut? Yuk, baca dulu kegiatannya!
Acara ini membuat suasana lingkungan SMAN 81 Jakarta menjadi lebih seru dan berwarna. Contohnya, banyak sekali balon-balon yang ditempel di pinggir sehingga memperindah acara. Tak hanya itu, di pohon dekat lobby telah diletakkan dekorasi quotes dibingkai yang telah disiapkan oleh kelas X IPS 1 angkatan 2020. Wah! Lucu sekali! Nah, bagaimana dengan acaranya?
Pertama, acara dimulai dengan apel pembukaan perayaan Hari Guru. Hal tersebut juga ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh pembina apel.
Seusai itu, ada penampilan dari perwakilan peserta didik 81 yaitu puisi persembahan untuk guru pada pukul 07.40 WIB.
Dilanjutkan dengan penampilan yang wah sekali dari Vocal Group SMAN 81 Jakarta,
persembahan bunga mawar dari dua perwakilan tiap kelas kepada guru-guru,
dan parodi guru yang ditampilkan oleh peserta didik angkatan Helios (yang sangat akurat, hehe).
Seiring dengan pertunjukan-pertunjukan tersebut, dilakukanlah persembahan bunga untuk guru-guru oleh dua peserta didik dari perwakilan tiap kelas. Awww.. so sweet!
Selain itu, ada juga Aspiration Station oleh MPK loh!
Setelah pertunjukan-pertunjukan tersebut, kira-kira acara apa yang akan dilakukan selanjutnya? Ya, perlombaan, lah! Let the games begin!
Lomba pertama adalah kursi panas! Apa itu kursi panas? Lomba kursi panas dilakukan dengan cara peserta lomba disediakan beberapa kursi yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah pesertanya. Peserta lomba menari melingkari kursi-kursi tersebut dengan iringan musik dan harus berhenti dan langsung duduk ketika iringan musik berhenti pula. Loh, lalu bagaimana dengan yang tidak kebagian kursi? Ya mereka dieliminasi, lah! Lomba tersebut berjalan dengan lancer dan amat seru dengan beberapa peserta lomba sampai merasa sangat kompetitif terhadap satu sama lain. Aduh! Jadi ingin ikutan.
Lomba kedua adalah kasti yang mendapat partisipasi dari peserta didik 81 yang sangat antusias untuk mengalahkan tim lain dan membuktikan kemampuan atletik angkatan mereka masing-masing!
Lomba ketiga dinamakan “Taplak Penyelamat”. Lomba tersebut diikuti oleh 3 tim per sesinya. Cara mainnya adalah tiap tim disediakan satu taplak, gelas Aqua kosong, dan ember berisi air. Tiap tim harus berlari dengan taplaknya dan mengambil air dari ember menggunakan gelas Aqua yang disediakan. Kemudian mereka harus membawa gelas berisi air tersebut hanya menggunakan taplak yang disediakan. Setelah itu, mereka menuang air yang dibawa mereka ke dalam ember mereka masing-masing. Tim yang embernya paling penuh akan menang! Terdengar seru, bukan? Pastinya! Sayangnya, acara tersebut terpotong oleh hujan deras yang mendadak. Alhasil, acara diberhentikan untuk sementara.
Setelah hujan mereda, panitia mempersiapkan lapangan untuk kembali berlomba lagi pada pukul 14.00 WIB. Sayangnya, mereka hanya bisa melanjutkan sebentar karena tak lama kemudian, hujan kembali deras lagi. Karena cuaca yang bisa dibilang “labil”, acara pun diakhiri mendadak oleh panitia.
Walaupun sayang bahwa acara tidak berjalan sesuai rencana karena hujan dan harus diakhiri begitu saja, itu tidak menghapus fakta bahwa acara tersebut memang menyenangkan! Saya berharap bahwa tahun depan acara tersbeut akan terus dilanjutkan dan di improve menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Bagaimana, P-Assangers? Apa pendapat kalian tentang “Award for Our Heroes”, acara yang diadakan dengan rangka memeriahkan Hari Guru? Dengan begitulah akhir dari acara ini, stay tuned untuk liputan acara-acara selanjutnya!
See you later dan Selamat Hari Guru~