Halo! Selamat datang di artikel saya, Falah Abiyyu. Selamat Membaca!
Manusia Setengah Salmon
Manusia Setengah Salmon merupakan salah satu judul novel terlaris di Indonesia. Dari judulnya mungkin kita akan mengira bahwa ini adalah buku tentang manusia yang dikutuk setengah badannya menjadi salmon, atau mungkin salmon yang dikutuk sebgaian badannya menjadi manusia.
Hahahaha, tidak kok… Manusia Setengah Salmon adalah judul novel karangan Raditya Dika, novel ini menceritakan pengalamannya selama dia dikutuk menjadi siluman salmon oleh tukang cendol langganannya.
waduhhh, kok jadi ajaib gini ya artikelnya, oke…. cukup bercandanya.
Novel ini, Manusia Setengah Salmon, merupakan salah satu novel karangan Raditya Dika. Novel ini menceritakan potongan-potongan kisah hidupnya di masa lampau, ya, masa lampau zaman pra-aksara.
Manusia Setengah Salmon dimulai dengan Raditya Dika, menceritakan tentang kebiasaan Ayah kandungnya yang sangat unik, yaitu melakukan senam, namun bukan sekedar senam biasa, melainkan senam kentut.
Di bab berikutnya Raditya reaksi cowok kebanyakan ketika diputusin oleh pacarnya. Di sini Raditya mengatakan bahwa apapun keadaannya kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong.
Raditya Dika juga menceritakan tentang sopirnya, Sugiman, yang memiliki bau ketek yang sangat menyengat, bagaikan beruang yang menandai wilayah kekuasaannya.
Dan hal yang tidak kalah menarik dalam novel Manusia Setengah Salmon ini adalah pada bagian Jomblonology. Di sini Raditya Dika membahas tuntas mengenai apa itu jomblo, apa saja jenis-jenis jomblo, dan tips mencari pacar dengan bauran pemasaran.
Dan di akhir buku, barulah Raditya Dika membahas filosofi dari Manusia Setengah Salmon. Dimana kita semua dalam melalui perjalanan hidup ini, pastinya tidak mudah. Banyak yang mati kelelahan di tengah perjalanan, namun tidak sedikit juga yang mau, dan mampu berjuang melanjutkan perjalanan.
Hidup penuh ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti. Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya.
Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan.
Novel Manusia Setengah Salmon ini merupakan karya seorang Raditya Dika yang terbilang sangat bagus, dimana banyak pesan moral yang dapat kita petik, namun penyajiannya dalam bentuk komedi yang tidak kaku sama sekali, tanpa mengurangi baik kesan komedi nya, maupun pesan moral nya.
Novel ini bahkan sudah pernah difilmkan, dengan judul yang sama, dan jalan cerita yang tidak terlalu berbeda. Raditya Dika memang patut dinobatkan sebagai siluman salon paling sukses di era sekarang, dengan karya nya dan aib-aib masa lalu nya yang mamu dia ubah menjadi karya yang sangat berharga.
Sekali lagi, saya ingin mengutip
“Hidup penuh ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti.”
Sekian dari saya, Falah Abiyyu, semoga kita semua mampu mengarungi semua rintangan di hidup ini demi mencapai tujuan kita, layaknya salmon mengarungi sungai dengan segenap kehidupannya.
Bergerak berinovasi, berkarya menginspirasi!!!