LAPERIS V: Lestarikan Budaya Bangsa Lewat Paskibra

Berita Utama

CAM00370

Oleh: Kelompok #4, Calon Anggota PIDAS 2013 (Allya, Annisa, Junifsa, Ridhasari, Rosarina, Lathiefa, Aqila)

Akhirnya LAPERIS datang lagi!

Setelah sukses dengan LAPERIS IV tahun lalu, kini Paskibra SMAN 81 dengan bangga mempersembahkan LAPERIS V, yang diselenggarakan pada tanggal 29 September kemarin.

Buat kalian yang belum tahu, apa sih LAPERIS itu?

LAPERIS, atau Lomba Peraturan Baris-berbaris, adalah salah satu lomba Paskibra tahunan SMAN 81 Jakarta. Lomba ini terbagi lagi atas dua macam cabang lomba: Lomba Formasi Pengibaran Bendera (LFPB) untuk jenjang SMA dan Lomba Peraturan Baris-Berbaris (LPBB) untuk jenjang SMP.

Lomba yang bertajuk “ARJUNA: Arungi Perjuangan Bangsa” ini diikuti oleh tujuh tim SMA (SMA Angkasa 1 A & B, SMAN 71, SMAN 61, SMAN 14, SMAN 51, dan SMKN 10 Jakarta) dan lima tim SMP (SMPN 252, SMPN 284, SMPN 165, SMPN 157, dan SMPN 237). Juri-juri yang menilai juga bukan sembarang juri, melainkan para juri senior yang berpengalaman.

Tepat pukul 8 pagi, acara diawali dengan apel pembukaan yang dipimpin oleh Hari, Ketua Paskibra SMAN 81 Jakarta. Apel berjalan lancar dan diikuti oleh seluruh peserta lomba dengan tertib. Di apel ini dijelaskan bahwa perlombaan akan diselenggarakan di dua tempat—Lapangan Basket dalam untuk LFPB SMA dan di Lapangan Futsal luar untuk LPBB SMP. Di akhir apel, sebuah gong yang berdiri gagah di atas podium pun dipukul; menandakan bahwa kegiatan LAPERIS ini resmi dimulai.

Kira-kira pukul 08.30, derap langkah dinamis sepatu pantofel mulai terdengar dari lapangan basket. Tim Paskibra pertama untuk LFPB tingkat SMA sudah tiba!

Perlahan tapi pasti, Paskibra SMA ANGKASA 1A pun memasuki lapangan dengan langkah tegak majunya yang menawan dan kemudian berbaris di sisi kanan lapangan. Rute lombanya sederhana, pertama-tama tiga orang pengibar akan pergi ke meja juri untuk penyerahan dan pelipatan bendera, dan setelah mereka kembali ke barisan barulah satu pasukan masuk ke lapangan, berhenti di depan podium sebentar untuk penerimaan bendera yang diambil oleh pembawa baki, dan kemudian barulah mereka dapat melanjutkan perjalanan ke tiang bendera untuk mengibarkan benderanya. Riuh rendah suara supporter terdengar di sana-sini ketika Paskibra SMA Angkasa 1A telah berhasil mengibarkan benderanya.

Di waktu yang sama, sahut-sahutan perintah dari komandan dan derap sepatu pantofel juga sudah mulai terdengar dari lapangan futsal. Tim Paskibra dari SMPN 165 pun membuka LPBB tingkat SMP dengan kostumnya yang unik dan gerakan larinya yang khas. Tidak seperti LFPB SMA yang mengibarkan bendera, LPBB untuk SMP ini hanya dinilai sebatas formasinya yang dapat dimodifikasi. Karena izin modifikasi itulah, formasi dari tim-tim tingkat SMP sangat bervariasi dan unik tiap-tiap sekolah.

SMPN 165 yang telah selesai dengan formasinya segera dilanjutkan oleh SMPN 157, yang juga menarik perhatian penonton dengan kostum rompinya yang unik. SMPN 237 pun tak mau kalah, mereka memasuki lapangan dengan derap langkah yang bersemangat dan melanjutkan formasinya dengan tertib. Setelah SMPN 237, ada SMPN 284 yang memasuki lapangan diiringi teriakan-teriakan penyemangat dari para supporter di pinggir lapangan. Terakhir, Paskibra SMPN 252 pun tampil sebagai penutup dari rangkaian penampilan peserta LPBB tingkat SMP.

Kembali ke Lapangan Basket, LFPB SMA dilanjutkan dengan penampilan dari tim Paskibra SMKN 10 Jakarta, yang juga sukses menghipnotis penonton dengan formasi mereka yang rapi. Setelah SMKN 10, kini giliran SMA 51 Jakarta untuk unjuk kebolehan, dan segera disusul oleh penampilan SMA ANGKASA 1B yang juga tak mau kalah dengan ketiga peserta sebelumnya. SMAN 61 Jakarta menyusul dengan anggota pasukannya yang kebanyakan siswa kelas X, dan kemudian SMAN 71 Jakarta juga tak kehilangan semangat dan ikut membuat penonton terkesima dengan penampilan mereka. Dan akhirnya, penampilan dari tim Paskibra SMAN 14 Jakarta pun menutup LFPB kategori SMA ini.

Wajah-wajah letih, lelah, namun sumringah mulai terlihat di antara kerumunan peserta yang telah kembali ke ruangan masing-masing. Beberapa peserta bahkan langsung berganti kostum dan beristirahat, serta ada juga tim yang langsung membentuk lingkaran untuk briefing sejenak.

Seperti Wisnu misalnya. Komandan Paskibra SMAN 61 Jakarta ini mengaku bahwa penampilannya barusan belum maksimal.“Wah, menurut saya penampilan kita barusan belum memuaskan. Mungkin karena pasukan kita tadi belum pasukan yang fix kayak biasanya, bahkan total pasukan masih banyakan yang kelas X. Ya, jadi ada sedikit kendala lah, masalah OSIS, dan sebagainya.”

Ketika ditanyakan soal lamanya persiapan, Wisnu langsung menjawab dengan tegas bahwa Tim Paskibranya baru berlatih selama kurang lebih satu minggu. “Bulan ini Paskibra 61 ada lomba tiga minggu berturut-turut. Nah, untuk Laperis di 81 ini, kita baru seminggu latihannya.”

Lain halnya dengan Wisnu yang belum puas dengan penampilannya tadi, Almas, Pembawa Baki Paskibra SMAN 71 Jakarta, terlihat puas dan sumringah ketika ditanyakan soal penampilan timnya. “Ya alhamdulillah juga ya, aku sih ngerasanya tadi udah all out, udah ngerasa semuanya bener. Ya tapi tergantung nanti penilaian jurinya kayak gimana , aku sih berharap yang terbaik aja,” tuturnya dengan senyum mengembang. Selidik punya selidik, ternyata LAPERIS V ini adalah lomba Paskibra pertama yang diikuti Almas loh!

Di Laperis ini… Enjoy sih, aku enjoy banget. Buat lomba pertama ini menyenangkan, suasananya juga enak. Tapi mungkin lain kali pesertanya harus lebih ramai lagi, supaya acaranya jadi lebih seru.

Sekitar pukul 11.30 siang, tiba-tiba MC mengembalikan suasana dengan dipersilahkannya Saman CLEOTATRA SMAN 81 Jakarta untuk mengisi hiburan. Seketika itu juga, dari samping podium muncullah 17 orang gadis cantik anggota ekskul Saman, yang langsung disambut teriakan riuh rendah dari penonton yang membahana. Gerakan tari berdurasi 8 menit yang luwes nan elok ini sukses menaikkan antusiasme penonton untuk mengetahui hasil pengumuman pemenang sore nanti.

Tim PIDAS sempat bertemu dengan Alifia, anggota Paskibra SMAN 81 Jakarta yang juga salah satu Panitia Laperis V ini. Kami pun menanyakan apa tujuan diadakannya LAPERIS tiap tahun dan seberapa pentingnya kegiatan LAPERIS itu.

“Tujuan kita ngadain laperis tiap tahun itu supaya kita bisa tetap melestarikan ilmu-ilmu ke-Paskibra-an, kayak baris-berbaris, jalan tegak maju. Dan kita juga mesti tahu ilmu-ilmu itu seperti apa. Dan lagi lomba-lomba Paskibra kan banyak diadain di sekolah lain, nah 81 juga enggak boleh kalah dong. Jadi secara enggak langsung, 81 bisa ikut melestarikan ke-Paskibra-an di Indonesia.”

Ketika ditanya apakah LAPERIS tahun ini sukses dibandingkan LAPERIS tahun lalu, Alifia sekali lagi menjawab dengan senyum lebar. “Menurut saya LAPERIS tahun ini bisa dibilang sukses. Kalau untuk LAPERIS tahun lalu saya kurang tahu ya, soalnya saya kan juga enggak ngalamin. Tapi yang jelas LAPERIS tahun ini sukses kok, dari segi pesertanya juga. Pokoknya untuk LAPERIS tahun ini, walaupun belum maksimal, tapi menurut saya itu udah sukses banget. Mulai dari persiapannya sendiri sudah dimulai dari awal 2013, bahkan dari 2012 akhir kita udah mulai rapat. Yah, memang kendala sih pasti ada. Biasanya sih kendala dana, atau ada juga kendala teknis kayak perlengkapan. Tapi alhamdulillah, sekarang semuanya berjalan lancar.”

Kira-kira pukul 1 siang, acara dilanjutkan dengan hiburan. Di waktu hiburan inilah jiwa kekeluargaan sesama anak Paskibra mulai terasa. Pada awalnya hanya anggota Paskibra 81 yang mengisi acara dengan menyanyikan lagu-lagu permintaan penonton, tapi lama kelamaan para peserta dari sekolah lain ikut berpartisipasi mengisi acara dengan menyumbang lagu dan suara. Irfan misalnya, anggota Paskibra SMAN 71 Jakarta yang turut serta menyanyikan lagu diiringi petikan gitarnya untuk meramaikan acara.

Acara hiburan ini berlangsung meriah, dengan banyaknya lagu yang dinyanyikan dan alunan gitarnya yang merdu. Hingga tak terasa, jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.30—sudah waktunya pengumuman pemenang LAPERIS V.

Para juri pun keluar dari ruang juri dan kini sudah berada di atas podium, ditemani oleh 13 buah piala yang berdiri gagah menunggu untuk dimiliki. Seluruh Peserta sudah berada di samping lapangan, duduk bersama timnya masing-masing, menunggu pengumuman pemenang yang dalam hitungan menit akan segera dibacakan. Suasana was-was dan tegang sudah mulai terasa memenuhi udara, sedangkan wajah harap-harap cemas sudah mulai terlihat. Ketika akhirnya salah seorang juri mulai angkat bicara, suasana langsung sepi mencekam.

CAM00469

                  Daftar Pemenang LAPERIS V

LPBB tingkat SMP
Kategori Pemenang Poin
Formasi Terbaik  SMPN 252 Jakarta 71 poin
Komandan Terbaik SMPN 252 Jakarta 271 poin
Juara III SMPN 284 Jakarta 1235 poin
Juara II SMPN 252 Jakarta 1242 poin
Juara I SMPN 237 Jakarta 1263 poin
Juara Umum SMPN 237 Jakarta 2162 poin
LFPB tingkat SMA
Kategori Pemenang Poin
Formasi Terbaik SMAN 71 450 poin
Pengibar Terbaik  SMKN 10 Jakarta 755 poin
Pembawa Bendera Terbaik SMAN 51 Jakarta 462 poin
Komandan Terbaik SMA ANGKASA 1 B 458 poin
Juara III SMAN 61 Jakarta 1474 poin
Juara II SMAN 71 Jakarta 1505 poin
Juara I SMKN 10 Jakarta 1535 poin
Juara Umum SMKN 10 Jakarta 2758 poin

Suasana di lapangan seketika langsung heboh. Nama demi nama pemenang yang dibacakan langsung disambut oleh reaksi tidak percaya dan reaksi bahagia dari masing-masing tim. Sorak sorai makin menjadi ketika wakil dari tiap tim maju untuk menerima piala kemenangan.

CAM00496

Meutia, salah seorang anggota Paskibra SMKN 10 Jakarta, terlihat sangat bahagia ketika akhirnya ia dan anggota tim lainnya dapat berfoto bersama, merayakan kemenangan hari ini berdampingan dengan 3 buah piala. 1 piala tampak berdiri gagah menjulang—piala itu tak lain dan tak bukan adalah piala bergilir.

Tim PIDAS pun segera mendatangi Meutia untuk bertanya-tanya sedikit tentang perasaannya saat ini.

“Alhamdulillah, yang pasti seneng banget. Enggak sia-sia kita udah dikerasin, enggak sia-sia kita udah tertib, dateng dari pagi.” Ujar Meutia sambil tersenyum lebar.

Dan ternyata, perjuangan tim Paskibra SMKN 10 bisa dibilang tidak mudah hingga bisa meraih tiga piala sekaligus. Perlu perjuangan yang keras dan kedisiplinan yang tinggi, seperti yang diutarakan Meutia berikut.

“Total persiapan kita untuk LAPERIS ini cuma 5 hari. Jadi, beberapa hari yang lalu kita juga ikut lomba, dan waktu itu cuma juara Harapan III. Nah, dari situlah. Kata pelatih itulah awal dari perjuangan kita, kita enggak boleh nyerah. Dan mulai dari situ kita di-drill abis, bener-bener perjuangan. Dan alhamdulillah, sekarang kita bisa menang.”

CAM00491

Sekali lagi selamat kepada para pemenang! Kalian semua berhak atas piala yang kalian masing-masing terima. Terima kasih telah berpartisipasi dalam LAPERIS V dan kehadiran kalian akan sangat dinanti dalam LAPERIS berikutnya.

 * * *

 Lihat juga dokumentasi oleh Tim Sinematografi SMAN 81 Jakarta:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *