Hai teman-teman semua! Bagaimana harinya? Pastinya sudah merasa lega bukan? Sudah melewat minggu UTS yang padat hehehe. Kali ini aku ingin berbagi pengalaman yang menurutku menarik. Yuk disimak!
Hari Jumat, 27 September lalu kami tim PIDAS mendapatkan suatu kesempatan yang istimewa, yaitu mendapatkan pelatihan MC langsung dari OzRadio. Atau kegiatan ini juga bisa disebut dengan “Broadcast Education”. Kalian tentu tahu kan OzRadio itu apa? Atau ada yang belum tau? Mungkin kalian hanya mengenal stasiun radio yang gaul itu cuman 98.7 gen FM aja yah? Hehehe. Ada yang enggak kalah gaul kok! Nih “OzRadio”. OzRadio ini merupakan salah satu stasiun radio dengan slogannya “Your Friendly Station” yang banyak digemari oleh para remaja khususnya di kalangan SMA dan enggak kalah gaul sama 98.7 gen FM. Coba abis ini kamu mulai deh dengerin siarannya di 90.8 FM. Dijamin seru!
Sekitar pukul 14.30 WIB, tim PIDAS dan juga kakak-kakak dari OzRadio berkumpul di SMAN 81 Jakarta, tepatnya di Meeting Room. Pertama-tama pastinya mereka memperkenalkan diri dulu ada Bang Fari, Kak Bobby, Kak Reza… seinget aku sih ada yang namanya Kak Reza dan juga lainnya. Lalu, setelah perkenalan mereka menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan OzRadio seperti program-programnya, siapa saja pembicaranya, seinget aku salah satu pembicara dalam siaran tersebut itu ada Raisa loh! Raisa yang cantik nan rupawan itu teman!
Lalu, salah satu metode dalam siaran itu ada yang dinamakan “Spot”. Apa ya artinya? Spot itu merupakan suatu metode siaran yang dilakukan berulang-ulang. Misalnya, tentang iklan, acara dan lainnya jadi hanya perlu melakukan siaran sekali saja dan siaran tersebut akan diputar secara berulang jikala dibutuhkan dalam siaran.
Kegitan ini diadakan dengan maksud untuk memberikan bekal kepada tim PIDAS agar mengetahui bagaimana cara menjadi penyiar yang baik. Karena jujur tim PIDAS hanyalah manusia biasa yang masih butuh banyak pelajaran. Nah, lewat kegiatan ini semoga PIDAS bisa menjadi lebih baik! Yeay!
Balik lagi ke topik pembicaraan, Di dalam pelatihan ini, banyak hal hal baik yang dapat dipelajari seperti suara yang harus dikeluarkan saat siaran itu harus jelas dan dapat didengar(bukan berati keras atau teriak-teriak), yaitu dengan menggunakan pernafasan perut. Karena, lewat itu kita tidak akan lelah dalam berbicara dan suara yang dikeluarkan pun jelas dan volumenya dapat didengar bahkan untuk suatu ruangan yang banyak orangnya. Teknik ini sudah dipraktekin sama Bang Fari dan kita juga sudah mencobanya walau ternyata itu susah (-_-) tak semua orang langsung bisa kalau tidak melakukan latihan dulu sebelumnya. Selain itu, di dalam siaran kita juga harus terkonsep. Maksud terkonsep di sini ialah kita sudah tahu apa yang akan disampaikan dalam siaran sehingga saat siaran pikiran kita tidak kosong dan asal ngomong saja. Biasanya kita mengandalkan dengan 5W1H. Bagi kamu yang lupa 5W1H itu apa, 5W1H itu singkatan dari what, where, when, who, why, and how.
Misalkan kita ingin siaran tentang suatu iklan/produk/atau suatu acara. Kita ambil contoh yang mudah, siaran tentang acara pensi. Nah, misalkan tentang Revival. Berarti, dalam siaran itu kita akan menyampaikan Revival itu apa, di mana acaranya, kapan dilaksanakannya, siapa saja guest star dan pengisi acara lainnya, kenapa dilaksanain, terus bagaimana nanti pelaksanannya dari konsep tersebut bisa dikembangkan dengan luas ini tergantung dari kepribadian kamu dalam bersiaran. Selain itu, ada juga hal lain yang dapat dipelajari yaitu “theater of mind” apa yah artinya? Penyiar radio harus memiliki kemampuan untuk membangun “theater of mind” ke para pendengarnya dalam arti pendengar dapat merasakan dan membayangkan apa yang diceritakan penyiar melalui suaranya di dalam pikirannya. Atau gini, pernah enggak kamu lagi dengerin radio tiba-tiba kamu ikut ketawa sendiri? Nah, kenapa coba bisa ketawa? Padahal kamu enggak lagi ngobrol sama yang di radio dan kamu juga enggak kenal bahkan sama yang lagi siaran.
Nah itu salah satu contoh dari “theater of mind”. Kita di dalam siaran harus menggunakan itu agar siaran kita bagus, bisa menghibur orang dan menarik untuk didengar.
Dalam pelatihan ini, kita pun ikut mencoba bersiaran ada yang secara individu maupun berkelompok. Seperti contoh satu teman kami ditunjuk oleh Bang Fari, yaitu Ivan untuk siaran tentang salah satu kampus yang ada di Indonesia. Berikut fotonya.
Saat siaran, Ivan tampak santai dan percaya diri. Nah, dua hal itu juga yang harus dipegang jika ingin siaran. Kalau kita santai, pasti akan enak didengar juga. Terus kalo kita juga udah percaya diri, enggak akan ada tuh saat siaran pas didenger malah garing, banyak kata yang terbata-bata dan gangguan lainnya. Selain Ivan, Revita juga berkesempatan mencoba siaran bareng dengan Bang Fari. Di sini terlihat ada chemistry-nya walaupun mereka belum terlalu kenal, namun mereka bisa membawakan siaran tersebut dengan baik dan enak untuk didengar.
Saat, tim PIDAS mencoba siaran secara giliran yang lain diminta sama Bang Fari untuk menutup mata jadi kita hanya terfokuskan dengan suaranya saja dan kita diminta untuk menilai performance dari teman kita yang sedang siaran tersebut.
Kegiatan ini berlangsung sekitar 1,5 jam. Di sesi terakhir tak lupa kita berfoto bersama dan mengucapkan ucapan terima kasih kepada OzRadio karena telah memberikan pelatihan yang bermanfaat ini kepada tim pidas. Berikut foto-fotonya.
Semoga setelah mendapatkan pelatihan ini, bisa dijadikan bekal bagi PIDAS, khususnya yang berminat menjadi MC hehehe.